Susah Jemur, Petani Pilih Tebas Padi

Susah Jemur, Petani Pilih Tebas Padi

INDRAMAYU-Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Anjatan mulai memasuki musim panen padi. Berbarengan dengan itu, tukang tebas marak berkeliaran. Bukannya dijauhi, keberadaan tukang tebas justru diharapkan para petani. Pasalnya, mereka berani membeli padi dengan harga tinggi kendati hasil panennya belum dihitung. “Untuk panen gadu ini, tukang tebas biasanya berani bayar dengan harga tinggi,” kata Didi, salah seorang petani. Diungkapkannya, saat ini banyak petani yang memilih jual padi dengan sistem tebas. Sebab dengan menjual padi di lokasi kepada mereka, maka petani cepat menerima uang. Sistem tebas juga dinilai lebih praktis dibandingkan memanen sendiri karena petani tidak perlu lagi memikirkan tentang biaya panen hingga pascapanen. Selisihnya penghasilan antara sistem tebas dengan sistem panen sendiri tak terlalu tinggi. Apalagi saat ini mayoritas petani kesulitan menjemur padi seiring datangnya musim pengujan. “Ditambah lagi sekarang sudah masuk musim hujan. Petani susah jemur gabah, risikonya tinggi pula,” katanya. Petani lainnya, Warya membenarkan. Meski tinggal di pedesaan, tak semua petani memiliki lahan jemur gabah. Di desanya hampir semua lahan kosong yang biasanya dipergunakan untuk menjemur gabah sudah tidak ada lagi karena berganti jadi rumah. Lantaran itu, banyak petani yang menjemur gabah disembarang tempat. Seperti jalan maupun gang desa. Kebetulan ruas jalan lingkungan di desanya sudah diperbaiki dengan cara dibeton. Setengah dari jalan beton tersebut kerap dipergunakan untuk menjemur gabah. “Untungnya mayoritas jalan desa sudah dicor beton. Bagusnya lagi, gabah yang dijemur di atas jalan beton lebih cepat kering bila dibandingkan menjemur di tanggul sungai apalagi dilapangan,” ujarnya. Kondisi ini menjadi salah satu dorongan para petani untuk menjual padi dengan sistem tebas. Menjamurnya tukang tebas sangat menguntungkan petani. Karena saat mereka bersaing, harga beli gabah di lapangan bisa naik tajam. “Tapi tergantung padinya juga. Kalau kualitasnya bagus, harganya bisa mahal dibeli sama tukang tebas. Tapi rata-rata mereka mau beli gabah dengan harga yang cukup memadai,” katanya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: