Cuaca Buruk, Petani Tunda Panen Padi

Cuaca Buruk, Petani Tunda Panen Padi

INDRAMAYU-Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir memaksa sebagian petani di wilayah Kecamatan Anjatan menunda rencana panen padi. Mereka memilih menunggu cuaca membaik meski waktu panen molor dari jadwal. Sebab jika dipaksakan, proses panen padi tidak akan optimal sehingga berimbas pada turunnya hasil produksi gabah. “Sebenarnya ini terkait dengan teknologi pemanenan. Kalau lokasi sawahnya becek dan padinya basah tentu akan sulit dipanen,” jelas Jumadi, salah seorang petani, Senin (26/10). Dimaksud teknologi pemanenan, terangnya, saat ini hampir mayoritas petani memanfaatkan jasa tukang grabag yang menggunakan mesin perontok padi. Para tukang grabag tersebut biasanya enggan melakukan perontokan padi apabila lokasi sawah becek dan sulit dilalui. Terlebih kondisi padinya dalam keadaan basah. Demikian juga bagi para pengepul atau tukang tebas. Mereka cenderung tidak mau terlalu susah dalam memanen padi. Namun jika tanaman padi sudah betul-betul harus dipanen, maka petani akan melakukan beberapa tahapan. “Pertama tanaman padi dipanen dulu lalu ditumpuk di satu lokasi terus ditutup terpal. Cuaca bagus, mesin grabag bisa turun kelokasi. Tapi kalau misalnya sawah becek, terpaksa padi diangkut ditaruh dipinggir jalan raya supaya mesin grabag tidak perlu turun kesawah,” terangnya. Tarpian, petani lainnya mengatakan, selain menyulitkan saat panen, dimusim penghujan para petani juga kewalahan ketika menjemur gabah yang masih mengandalkan panasnya sinar matahri. Mereka harus ekstra kerja keras menyiasati agar proses pengeringan berjalan lancar. “Hujan memang jadi penghalang untuk petani memanen padi dan pengeringan gabah nanti. Jika tidak ada panas, dikhawatirkan gabahnya rusak,” ungkapnya. (tim)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: