Pemkab Cirebon Bentuk Tim Benahi Manajemen RSUD Arjawinangun
Pj Bupati Cirebon Drs Wahyu Mijaya SH MSi mengaku pihaknya segera membenahi manajemen RSUD Arjawinangun. -istimewa-RADAR INDRAMAYU
CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID- Pemkab Cirebon mengambil langkah cepat membenahi manajemen RSUD Arjawinangun. Langkah itu diambil lantaran kondisi RSUD Arjawinangun sedang tak baik-baik saja.
Pj Bupati Cirebon Drs Wahyu Mijaya SH MSi mengaku pihaknya segera mungkin membenahi manajemen RSUD Arjawinangun.
Termasuk melakukan kajian menentukan formula yang tepat. Salah satu langkah yang akan diambil pemerintah daerah adalah melakukan kajian meningkatkan kesejahteraan para dokter spesialis.
“Kita akan secepatnya membenahi manajemen RSUD Arjawinangun. Tapi belum untuk berapa lama waktu yang dibutuhkan. Tidak bisa ditentukan. Yang pasti kita akan evaluasi semuanya, termasuk dokter spesialis yang bersifat langka," kata Wahyu kepada Radar Cirebon, Rabu 7 Agustus 2024.
BACA JUGA:Jadi Lumbung Pangan Nasional, Bupati Nina Kembali Raih Penghargaan di Bidang Pertanian
Wahyu menjelaskan, secara prinsip pelayanan di RSUD Arjawinangun memang perlu ditingkatkan lagi. Termasuk, bagaimana membangun jejaring dengan pihak swasta hingga lembaga pendidikan. Selain itu, persoalan SDM juga menjadi bagian prioritas yang harus segera dibenahi.
“Memang selama ini banyak SDM di rumah sakit yang bekerja tidak sesuai dengan keahliannya. Ini menjadi permasalahan serius yang masuk dalam kajian prioritas Pemerintah Kabupaten Cirebon. Dan ini sedang kami kaji ulang dengan tim," katanya.
Sementara saat disingung tentang apa yang menjadi dasar pihaknya mempertahankan dr Bambang Sumardi sebagai Dirut RSUD Arjawiangun, Wahyu menegaskan bahwa selama ini dr Bambang tidak mengundurkan diri.
Artinya, sambungnya, tidak ada masalah apapun dengan jabatan dr Bambang Sumardi.
"Dan kami sudah minta bagaimana pelayanan dan manajemen di RSUD Arjawinangun segera dibenahi. Dan itu menjadi tugas dr Bambang sebagai Dirut," pungkasnya.
Terpisah, pengamat pemerintahan H Anwar Sadat MSi menilai apa yang terjadi saat ini karena pengawasan internal oleh Dewan Pengawas di setiap BUMD atau RSUD belum berjalan optimal.
“Saya lihat memang fungsi Dewan Pengawas yang ada di setiap BUMD atau RSUD ini hanya sekedar nama saja, tetapi fungsinya belum terlihat," ujarnya.
Makanya, sambung Anwar Sadat, tidak jarang permasalahan banyak terjadi di BUMD dan RSUD di Kabupaten Cirebon. “Sebagai contoh ya RSUD Arjawinangun. Fungsi Dewan Pengawas di sana patut dipertanyakan," ujar mantan Camat Mundu itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: