Hari Jadi Kuningan ke 526, Masyarakt Berebut Tumpeng Babarit
Harjad ke-526 Kuningan, masyarakat berebut tumpeng babarit-Andre Mahardika-Radarkuningan.com
KUNINGAN, RADARINDRAMAYU.ID - Rangkaian Hari Jadi Kuningan ke-526, masyarakat rela berebut nasi tumpeng Babarit. Mereka rela berdesak-desakan demi mendapat hidangan berupa kearifan lokal yang disediakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.
Masyarakat antusias untuk berkumpul di di depan Gedung Pendopo Kuningan, pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Dan itu sudah terlihat sejak acara belum dimulai, bahkan sejak pagi, diantaranya berbondong-bondong mendatangi tempat acara.
Melansir dari radarkuningan.com, PJ Bupati Kuningan, Rd. Iip Hidayat mengungkapkan, momentum tersebut sebagai wujud Pemerintah dalam menjaga kearifan lokal. Adapun makna yang terkandung tiada lain ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT sekaligus mendoakan para pendahulunya.
"Kita punya rangkaian di misal Kabupaten Kuningan ke 526. Nah ini ada budaya kearifan lokal yang harus dijaga, namanya Babarit, babar itu artinya tasyakur bin nikmat, bentuk penghormatan dan persembahan kami kepada Allah SWT, dan juga tidak lupa mendo'akan para Karuhun," jelasnya.
BACA JUGA:NMAX Tour Boemi Nusantara, Bandung – Cirebon Menjadi Ajang Uji Performa NMAX 'TURBO' di Jawa Barat
Dikatakannya, keberadaan masyarakat Kabupaten Kuningan tidak terlepas dari jasa para nenek moyangnya terdahulu yang menjadi perintis adanya Kabupaten Kuningan.
"Kenapa mendoakan para Karuhun, karena kita ada karena jasa jasa sebelumnya, dan jasa jasa beliau beliau itulah kita doakan, karena mereka menjadi perintis untuk Kabupaten Kuningan ini," imbuhnya.
Dikatakannya, Babarit dapat diartikan sebagai implementasi tasyakur dan berbagi bersama. Terbukti, masyarakat berbaur dan bersatu tanpa melihat pangkat dan golongan.
Sehingga, terlihat jelas wujud gemah Ripah sauyunan.
BACA JUGA:Lestarikan Tradisi Bubur Suro, SMP Nurul Alim Bersama Guru dan Siswa Membuat Bubur Suro
"dan Babar ini, implementasinya tasyakur dan berbagi, sehingga rakyat berbahagia. Kita makan bareng, tidak melihat pangkat, golongan, fapi5semua bersatu memperlihatkan bahwa kita sauyunan, mewujudkan gemah Ripah tumaninah, nyaman semuanya," katanya.
Iip menuturkan, sajian yang dihidangkan merupakan iuran dari para SKPD.
"Makanan ini kami minta dari semua SKPD, dari dinas dinas, mereka iuran dan menyajikannya," tuturnya.
Dirinya menegaskan, pihaknya akan menginventarisasi kearifan lokal untuk diajukan ke negara, agar tidak diambil oleh daerah lain.
BACA JUGA:Semarak Muharram Hadirkan Gus Rifqil dan Ning Imaz dari Lirboyo
"Ini harus di lakukan, kita akan inventarisasi untuk harus ada pengajuan dari negara, ini salah satu kearifan lokal. Jangan sampai orang lain ngikutin dan orang lain yang ngambil, ini kita siapkan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: