Acara Tradisi Mapag Tamba Digelar di Desa Lobener, Tangkal Hama

Acara Tradisi Mapag Tamba Digelar di Desa Lobener, Tangkal Hama

LESTARIKAN ADAT: Pamong Desa Lobener Lor Kecamatan Jatibarang seusai melaksanakan adat desa Mapag Tamba berkeliling batas desa, kemarin. -Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Berbagai langkah dilakukan petani di Kabupaten Indramayu untuk menangkal serangan hama. Bukan saja menggunakan teknologi tepat guna atau penggunaan obat hama, tapi mereka juga menggelar adat desa yang sudah jadi tradisi secara turun temuran.

Seperti halnya yang dilakukan petani di Desa Lobener Kecamatan Jatibarang dengan menggelar adat desa Mapag Tamba.

Tradisi tersebut dipercaya masyarakat setempat yang mayoritas petani itu, bisa menangkal serangan hama pada tanaman padi dan bisa meningkatkan hasil produksi pertanian.

Lurah Lobener Lor Kecamatan Jatibarang, Toto mengatakan, adat Mapag Tamba telah menjadi adat masyarakat desa yang dilakukan secara turun temurun dan masih tetap terjaga oleh masyarakat desa, khususnya oleh kalangan petani.

BACA JUGA:Indonesia U-23 Menang Lawan Australia U-23, Bung Towel Singgung Lagi Soal Local Pride

Menurutnya, adat tersebut adalah salah satu upaya petani agar tanaman padi mereka yang telah ditanam bisa terhindar dari serangan hama tanaman yang bisa merugikan petani.

“Air sendiri bisa dikatakan air suci yang sudah didoakan yang berasal dari 7 sumber mata air dari berbagai wilayah. Kemudian dibawa oleh perangkat desa dengan pakaian adat petani berkeliling sawah,” ujarnya, Jumat  (19/4).

Dijelaskan Toto, tujuh air yang dimasukan kedalam wadah bambu tersebut, kemudian dibawa ke lokasi-lokasi sawah batas desa, dan selanjutnya air tersebut dialirkan di sawah-sawah yang menjadi batas desa, dengan harapan saat menjalani proses bertani, tanaman padi milik petani bisa terhindari dari serangan hama.

“Pamong desa, pagi-pagi sudah kumpul didoakan, selanjutnya pamong berjalan kesawah batas desa, setelah itu pamong dan tokoh masyarakat kembali berkumpul di balai desa untuk berdoa bersama,” tuturnya.

BACA JUGA:Iwan Bule Komentari Wasit: Sekarang Wasitnya Benar Ya, yang Kemarin Maaf 'Jempol Kebalik'

Sementara itu, Pj Kuwu Lobener Fitri Dian Iskandar mengungkapkan adat Mapag Tamba telah menjadi tradisi secara turun temurun dilakukan masyarakat desanya, dengan penyiraman air suci ke lokasi perbatasan desa dan sawah warga desa.

Sebagai pemerintah desa, pihaknya bersama masyarakat desa bertekad untuk mempertahankan adat desa tersebut.

“Semua berjalan lancar, semoga melalui pelaksanaan adat Mapag Tamba ini padi petani terhindar dari serangan hama dan hasil panen meningkat,” ujarnya. (oni)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: