Bendungan Karet Cilet Jebol di Desa Santing

Bendungan Karet Cilet Jebol di Desa Santing

CEK BENDUNGAN: Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA turun langsung ke lapangan untuk mangatasi persoalan air yang dikeluhkan petani, kemarin.-Komarudin Kurdi-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID  - Untuk merespons keluhan petani terkait sumber air untuk persawahan yang berkurang, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA, langsung turun ke lapangan.

Orang nomor satu di Kabupaten Indramayu itu, mendatangi lokasi Bendungan Cipanas di Kecamatan Losarang dan bangunan pembagi air di Desa Karangasem Kecamatan Terisi, kemarin.

Kunjungan pertama diawali di Bendungan Cipanas II (Caplokan) Desa Krimun. Di tempat ini, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina bertemu langsung dengan para kuwu di Kecamatan Losarang yang wilayah areal sawahnya belum terairi secara keseluruhan.

Selanjutnya, kunjungan ke Bendungan Cilet di Desa Santing. Di lokasi ini Bupati Nina mendapati bendungan karet yang rusak dan jebol. Rusaknya bendungan karet tersebut mengakibatkan air yang masuk ke sungai tidak bisa ditahan dan langsung terbuang ke muara dan laut.

BACA JUGA:Komplotan Maling Bobol Toko Beras di Kuningan, Kerugian hingga Rp18 Juta

Selanjutnya, kunjungan dilakukan di Pintu Air BT 15 Desa Karangasem Kecamatan Terisi. Di lokasi ini terdapat penurunan debit air hanya 15 kubik yang seharusnya 27 kubik (kondisi normal). Penurunan debit air di Pintu BT 15 ini mengakibatkan pendistribusian ke wilayah barat dan utara juga mengalami penurunan.

Bupati yang diusung PDI Perjuangan ini langsung menghubungi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis). Ia meminta untuk segera mengatasi permasalahan irigasi yang ada di tempat tersebut.

“Tadi saya langsung telepon BBWS, mereka siang ini segera kirim tim ke sini dan harus mengatasi kerusakan bendungan karet ini. Solusinya harus segera karena petani sudah masuk musim tanam,” tegas Nina.
Selanjutnya, Nina juga meminta kepada BBWS untuk menambah debit air di BT 15 ke kondisi normal agar air bisa sampai barat dan utara.

Untuk mengatasi permasalahan irigasi dan masalah pertanian lainnya, Bupati Nina juga meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk membentuk satuan tugas (satgas) di wilayah-wilayah irigasi.

BACA JUGA:Jelang Pencoblosan, ASN Pemdaprov Jabar Diingatkan agar Tetap Netral

“Untuk mengatasi keadaan sementara, kami siapkan pompa air untuk dipinjamkan kepada petani Desa Karangasem Kecamatan Terisi karena sumber air mereka berasal dari irigasi Sumur Watu,” kata Nina yang disambut antusias para petani. (kom/dun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: