Anggota DPR RI Baher Datangi PT JAVA Seafood, Bau Busuk Harus Segera Dihentikan

Anggota DPR RI Baher Datangi PT JAVA Seafood, Bau Busuk Harus Segera Dihentikan

Anggota DPR RI H.Bambang Hermanto SE bergerak cepat. (gercep) setelah adanya pengaduan warga. Yakni terkait bau menyengat akibat yang ditimpulkan dari produksi pabrik tepung ikan di Kecamatan Kandanghaur. -Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID  - Anggota DPR RI H.Bambang Hermanto SE bergerak cepat. (gercep) setelah adanya pengaduan warga. Yakni terkait bau menyengat akibat yang ditimpulkan dari produksi pabrik tepung ikan di Kecamatan Kandanghaur.

Anggota Komisi VII melakukan kunjungan ke PT JAVA Seafood yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan ikan dan produksi pabrik tepung ikan pada Rabu, 10/1/2024.

Tampak mendampingi Baher panggilan akrab Bambang Hermanto adalah Direktur Industri Makanan Hasil Laut Dan Perikanan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Dyan Garneta Paramita Sari.

Kedatangan Baher disambut Manager PT JAVA Seafood Windi Novindar. Dihadapan wakil rakyat, ia membenarkan adanya limbah yang mengganggu masyarakat yaitu mengenai adanya bau yang tidak sedap yang disebabkan oleh bahan baku produksi yaitu ikan pirik.

BACA JUGA:Aston Cirebon Hadirkan Kudapan Viral Cromboloni, Yuk Dicoba!

BACA JUGA:Ahli Waris Masinis-Asisten Masinis Korban Tewas Kecelakaan KA di Bandung Dapat Santunan Rp 135 Juta

Bahkan ia berjanji  akan adanya pengurangan penggunaan bahan baku ikan pirik tersebut. Guna menangani permasalahan limbah yang sedang menjadi pembicaraan masyarakat.'Benar bahwa limbah berhasil dari pabrik. Ke depan kita akan kita antisipasi agar tidak bau,"jelasnya di hadapa pria yang kebetulan akan maju lagi sebagai caleg DPRI Dapil Jabar VIII ini.
 
Dalam kesempatan itu Baher menyampaikan bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan. Bukan hanya untuk masyarakat saja melainkan untuk keberlangsungan Java Seafood sendiri.

Dari hasil pertemuan tersebut ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian anggota DPR RI. Yang pertama, lanjut Baher, persoalan limbah harus segera di selesaikan.

Karena sudah bertahun tahun masyarakat menghirup aroma yang tidak sedap. Hal ini  perlu adanya perhatian khusus dari pihak perusahaan. Terkait proses pendistribusian dana CSR ini harus tetap sasaran.

BACA JUGA:Awal Tahun, DPRD Helat Sidang Paripurna Perdana

BACA JUGA:KPU Indramayu Kerahkan 700 Warga Sortir Lipat Surat Suara

Sebab yang kita lihat saat ini keterlibatan perusahaan dalam membina masyarakat sekitar belum maksimal. Diakuinya data yang disajikan saat rapat masih kurang lengkap, kita masih menunggu jawaban yang lengkap dari pihak perusahaan.

"Selama ini kepedulian perusahaan belum maksimal. Ke depan harus benar_benar memperhatikan wilayah sekitar. Terutama dalam hal pembagian CSR,"pungkasnya. (oni/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: