Bayi 4 Bulan Jadi Korban Penculikan dan Kekerasan Seksual di Kaliwedi, Begini Kondisinya
HarUS DiHUKUm BeraT: Pelaku penculikan bayi saat digiring penyidik Satreskrim Polresta Cirebon, Jumat (24/11/2023)-ist-RADAR INDRAMAYU
Seperti diketahui, pelaku berinsial A asal Kecamatan Kaliwedi sudah ditangkap Polresta Cirebon. Ia pun terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara akibat perbuatannya.
Dia tega menculik bayi laki-laki yang baru berusia 4 bulan. Tidak hanya itu, A juga melakukan perbuatan asusila kepada korban. Kepada polisi, A mengaku baru melakukan perbuatan bejat itu satu kali. Latar belakangnya adalah dendam. Dia menyimpan dendam kepada ibu korban lantaran cintanya ditolak beberapa tahun lalu.
BACA JUGA:Deklarasi Jaga Integrasi Bangsa, Polres Indramayu Ajak Sukseskan Pemilu 2024
Polisi meringkus A di rumahnya kurang dari 24 jam setelah peristiwa itu terjadi pada Kamis dini hari, 23 November 2023. Dalam konferensi pers Jumat 24 November 2023, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman menjelaskan kronologi penculikan bayi tersebut.
Bermula pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, pelaku A minum kopi di rumah seorang temannya. Sekitar pukul 02.00 pelaku pergi dari rumah temannya tersebut menuju ke rumah korban. Dari bagian luar rumah, pelaku langsung menuju jendela kamar N. Tersangka kemudian mengambil kayu dan mencongkel jendela.
Setelah jendela terbuka, tersangka melongok ke dalam kamar dengan cara berdiri menggunakan cobek yang terletak di luar kamar sebagai pijakan. Dia melihat N sedang tidur, jaraknya jauh dari jendela. Dia kemudian melihat bayi laki-laki yang sedang tidur. Jarak bayi itu cukup dekat dengan jendela sehingga tersangka berhasil menarik tangan kanan bayi kemudian membawanya ke kebun pisang.
Jarak kebun pisang dari rumah korban sekitar 200 meter. Di sana dia melakukan perbuatan bejat selama dua kali kepada korban. Setelah itu meninggalkan korban dalam keadaan tidak berpakaian di kebun pisang tersebut. Sementara N baru terbangun sekitar pukul 03.00. Dia terkejut tak mendapati di tempat tidur.
BACA JUGA:Helat Sosialisasi Pembauran Kebangsaan, Hadirkan Narasumber dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas
Semakin panik lagi karena jendela kamar sudah dalam keadaan terbuka. Sekitar pukul 04.00 N bersama warga setempat menemukan bayi di kebun pisang. (aan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: