Ih Serem! Karyawan Pabrik Kesurupan Massal di Majalengka

Ih Serem! Karyawan Pabrik Kesurupan Massal di Majalengka

Suasana mencekam saat kesurupan massal karyawan pabrik di Majalengka, Kamis 6 Juli 2023. Foto:-Tangkapan layar---

MAJALENGKA, RADARINDRAMAYU.ID - Sejumlah video memperlihatkan peristiwa kesurupan yang dialami beberapa buruh pabrik viral di media sosial. Peristiwa itu ternyata terjadi di wilayah Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka.

Momen kesurupan massal itu viral di media sosial dan dalam video itu tampak, sejumlah karyawan perempuan sedang mendapatkan pertolongan dari rekannya.

Mereka terkapar di halaman pabrik dengan suara histeris dari para karyawan tersebut. Sementara, karyawan lainnya terlihat ada yang membawa tandu, ada juga yang menangis. Suasana tersebut terlihat mencekam, karena karyawan lainnya juga melakukan hal yang sama.

Bahkan di video lain, terlihat seorang karyawan perempuan duduk di sebuah kursi roda.
Karyawan perempuan tersebut dikelilingi oleh karyawan pria dengan kondisi tertawa sambil mengelus-elus rambutnya yang panjang. Tak hanya tertawa, karyawan perempuan tersebut juga langsung berubah menangis dengan tatapan kosong.

BACA JUGA:Masyarakat Gantar Tak Berminat Sekolahkan Anaknya ke Al Zaytun, Ini Alasannya

BACA JUGA:Aktivis FIM Dorong Tegakkan Hukum tanpa Pandang Bulu

Dari informasi yang diperoleh wartawan, peristiwa itu terjadi di kawasan industri Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka pada Kamis (6/7). Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto menyebut, peristiwa itu terjadi di salah satu pabrik pembuatan pakaian.

"Kejadian ini diperkirakan mulai pukul 11.00 WIB hingga berakhir dengan pukul 15.30 WIB," ujar Indra saat dikonfirmasi, Kamis (6/7).

Kata Indra, kurang lebih ada ratusan karyawan yang mengalami kesurupan. Selama kejadian itu berlangsung, sesama rekan kerja saling membantu satu sama lain untuk menenangkan karyawan yang sedang kesurupan.

"Kurang lebih ada 100 karyawan yang kesurupan," ucapnya.

BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Pj Sekda Ajak Steakholder untuk Tingkatkan Koodinasi dan Kembangkan Inovasi

Saat dikonfirmasi, orang nomor satu di Mapolres Majalengka itu menyebut, belum sempat sarapan sebelum melaksanakan pekerjaan pada pagi hari menjadi faktor penyebabnya.

"Kejadian tersebut diduga akibat karyawan belum sempat sarapan sebelum melaksanakan pekerjaan pada pagi hari," ujarnya, Kamis (6/7).

Sementara awal mula kejadiannya sendiri, kata Indra, berawal dari salah satu karyawan pabrik yang mengalami kesurupan. Lalu kemudian, karyawan lainnya ikut kesurupan menyebar hingga ratusan karyawan.

"Kurang lebih 100 karyawan yang kesurupan," ucapnya.

BACA JUGA:Ada Lowongan Guru Nih, di Kampus Hijau Kaplongan Indramayu. Buruan Daftar!

Adapun, kejadiannya sendiri diperkirakan terjadi pada pukul 11.00 WIB hingga berakhir 4 jam kemudian. Selama kejadian itu berlangsung, sesama rekan kerja saling membantu satu sama lain untuk menenangkan karyawan yang sedang kesurupan.

"Untuk penanganannya, yaitu dengan cara sesama rekan kerja saling bantu membantu satu dengan lainnya untuk menenangkan karyawan yang sedang kesurupan," jelas dia.
AR, salah satu karyawan di pabrik tersebut menceritakan, bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB atau menjelang waktu istirahat.

Informasi yang didapat, bahwa aksi kesurupan diduga berasal dari seorang karyawan yang membuang pembalut namun masih terdapat bercak darah.

"Jadi kejadian awalnya itu sekitar jam 10-an, sebelum istirahat di bagian sewing."

BACA JUGA:Hadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional, Wapres Ma'ruf Amin: Keluarga Kunci Atasi Stunting

"Informasi yang didapat, itu gara-gara buang pembalut tapi gak bersih gitu, jadi masih ada sisa-sisa kotorannya lah," ujar AR saat dikonfirmasi, Jumat (7/7).

Diduga, masih terdapatnya bercak darah membuat sang karyawan tiba-tiba kerasukan hal di luar nalar. Peristiwa itu terjadi begitu cepat, hingga menyebar ke karyawan lainnya.

"Akhirnya jadi banyak, kaya nular gitu lah.
Awalnya mah cuma 3 orang, terus abis itu lanjut ke bagian feging finishing."

"karena waktu itu menjelang istirahat, kirain udah mau selesai kan, ga ada kejadian lagi. Nah pas istirahatnya selesai naik lagi ke atas, ternyata masih terjadi kesurupan bahkan nambah menjadi 23 orang. Itu rata-rata karyawan bagian sewing," ucapnya.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Raih Tanda Kehormatan Tertinggi Satyalancana Wira Karya Tahun 2023

Tak sampai di situ, peristiwa kesurupan kembali terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Di mana, teriakan histeris dari sejumlah karyawan terdengar hingga suasana makin tak kondusif dan takut.
Saat itu, cuaca di lokasi juga sedang hujan intensitas deras.

"Sudah itu, pas sekitar jam 2, saat itu hujan besar, pada kesurupan lagi, pada teriak-teriak begitu, dari bagian lain."

"Terus belum juga reda, ternyata yang kesurupannya itu makin banyak, jadi nambah gitu."

"Pas di situ, benar-benar gak kondusif, suasananya itu sudah gak jelas, sudah pada takut, teman-teman sudah pada teriak-teriak kaya gitu."

BACA JUGA:Tingkatkan Kesehatan Balita, Integrated Terminal Jakarta Raih Penghargaan Padmamitra Award

"Yang gak kesurupannya pada lari-larian karena panik kaya gitu, mau kerja gak bisa."

"Jadi seluruhnya lah, dari lantai 1,2 dan 3 bahkan sampai basment juga pada kesurupan," jelas dia.

Apa yang dilihat AR, kala itu, suasana makin tak karuan, karena informasi yang diterima gedung pabrik empat lantai itu keseluruhannya terdapat karyawan yang kesurupan. Bahkan, saking karena terlalu banyak karyawan yang kesurupan, ada yang tidak tertangani hingga berlarian dan ada juga yang nari. Tak hanya perempuan, karyawan laki-laki juga mengalami hal yang sama sembari melontarkan kata-kata kasar yang tak masuk akal.

"Bahkan di lantai 4 sampai ada yang mau lompat gitu."

"Sampai ada yang gak ke handle, yang kesurupan itu sampai lari-larian gitu, ada yang nari juga."

"Gak hanya perempuan, yang laki-laki juga ada yang kesurupan sambil bibirnya berdarah lalu mengatakan 'baralig sia'," katanya.(bae)

BACA JUGA:Jadwal Liga 1 2023/2024 Pekan Kedua, Ada Laga Berat Persib vs Arema

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: