Dinkes Jabar Lakukan Berbagai Upaya untuk Capai 'Jabar Zero New Stunting'

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi-Ist-Radar indramayu
BACA JUGA:Berhasil Cegah Stunting dan KB, Bupati Nina Raih Penghargaan Karya Manggala Karya Kencana
Selain itu juga dilakukan kegiatan-kegiatan praktik baik seperti :
- Kampanye gizi seimbang dan gebyar minum tablet tambah darah (TTD) rematri serentak di provinsi jawa barat yang melibatkan 5.685 sekolah ( 38% satuan pendidikan), dengan tercapainya pemecahan rekor muri bagi provinsi jawa barat atas minum TTD serentak oleh peserta terbanyak dengan total rematri 1.399.995 orang (64,5% sasaran).
- Tersosialisasikan jingle gemaz (generasi emas bebas anemia dan jabar zero new stunting) sebagai media edukasi mengenai pencegahan anemia bagi remaja putri dan pentingnya minum TTD 1 minggu 1 kali di berbagai radia dan pusat perbelanjaan.
- Dilakukan kegiatan aksi bergizi di sekolah dengan didalamnya dilakukan 3 kegiatan yaitu : sarapan bersama, minum TTD bersama bagi rematri dan aktifitas fisik
- Pelatihan untuk dokter spesialis anak dalam pencegahan dan penanganan stunting bekerjasama dengan dunia usaha
BACA JUGA:BNI Cabang Indramayu Sumbang 1 Ekor Sapi Kurban ke Yayasan Darul Ma'arif Kaplongan
- Pendampingan pemberian tablet tambah darah, pemberian kie progran gizi micro, pembacaan label makanan untuk remaja dengan mitra pembangunan/ NGO
- Makanan tambahan edukasi pencegahan stunting dengan masyarakat madani
- Lokakarya strategi pentahelik dalam penangan stunting, Kalan layanan Masayrakat mengenai stunting, Edukasi bumil dan balita dalam pencegahan stunting dengan Media
Serta berbagai inovasi dari 27 Kab/kota di Jawa Barat salah Satunya Aplikasi Simpati (Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi).
“Yang masih perlu digerakan adalah intervensi balita mulai dari weight faltering (tidak naik satu kali), undeweight dan wasting dimana sehingga tidak ada lagi kasus stunting baru. Jumlahnya yakni tidak naik tahun 2023 sebanyak 511.489, underweight 181.484 dan wasting 110.347 balita,” katanya.
BACA JUGA:KREATIF! Petani Sukra Ubah Limbah Buah Menjadi POC
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ema Rahmawati, jika dilihat dari data rata-rata penurunan stunting dalam tiga tahun terakhir di Jawa Barat adalah 1,35% per tahun. Pada tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Barat termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia/SSGBI 2019 (26,2%), laporan prediksi 2020 (25,5%), SSGI 2021 (24,5%), sedangkan pada tahun 2022 sudah dilakukan survey status gizi Indonesia/SSGI yaitu mencapai 20,2% mengalami penurunan sebesar 4,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: