PPIH Siapkan Skema Badal Lontar Jumrah Secara Gratis

PPIH Siapkan Skema Badal Lontar Jumrah Secara Gratis

Menag beri keterangan pers usai Wujuf di Arafah-Kemenag-RADAR INDRAMAYU

MAKKAH, RADARINDRAMAYU.ID - Prosesi wukuf di Arafah telah usai di jalani oleh Jemaah haji. Mereka selanjutnya mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina. Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.

Pelaksanaan wukuf di Arafah juga dilakukan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas secara umum berjalan baik dan lancar. Namun, kondisi di Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah jemaah hanya diam, di Mina ada aktivitas lontar jamarah.

"Sampai selesai wukuf, dilaporkan ada tujuh jemaah wafat di Arafah. Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang, banyak jemaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap," terang Menag di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, yang dilansir dari kemenag.go.id, Rabu, 28 Juni 2023.

Menurut Menag Yaqut yang mengatakan bahwa, "Kita sedang siapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya. Sebab, di Fikih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya," sambungnya.

BACA JUGA:Pastikan Kesehatan Hewan Kurban, DKPP Indramayu Bentuk Tim Khusus Pemeriksaan 

BACA JUGA:KKHI Safariwukufkan 238 Jemaah Haji Indonesia yang Sakit

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi diminta untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar mereka tidak memaksakan.

"Jadi yang benar-benar mungkin saja yang boleh lontar jumrah sendiri dan boleh tawaf ifadah sendiri. Lainnya, jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan," tegas Mina.

"Skenarionya badal, membadalkan jemaah yang tidak mampu. Jadi intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya," sebut Menag.

Gus Men, panggilan akrabnya, meminta PPIH untuk segera mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan. Gus Men juga minta petugas untuk siap membadalkan jemaah. "Saya kira kita memiliki petugas yang cukup untuk bisa membadalkan jemaah," ujarnya.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Besok Sholat Idul Adha 1444 H di Masjid Raya Al Jabbar

BACA JUGA:Stok Pangan di Jabar Aman, Tujuh Bahan Pokok Selalu Surplus

"Lempar jumrah itu kan satu orang bisa mewakili beberapa orang," sambungnya.

Gratis
Menag menegaskan bahwa badal lempar jumrah itu sah secara Fikih dan tidak dipungut biaya. Sehingga, jemaah tidak perlu khawatir.

"Tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah," tegasnya.

"Bahkan, jemaah yang wafat dibadalhajikan oleh petugas, tanpa dipungut biaya. Demikian juga jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan disafariwukufkan, juga dibadalhajikan, dan tidak dipungut biaya," lanjutnya.

Badal Lontar Jumrah
Praktik baik dilakukan tim konsultan dan bimbingan ibadah yang tergabung dalam safari wukuf. Ada lebih 200 jemaah yang disafariwukufkan. Mereka semuanya akan dibadalkan lontar jumrahnya, baik lontar jumrah aqabah maupun lontar jumrah pada hari-hari Tasyrik.

BACA JUGA:Kecelakaan Adu Bagong Terjadi di Jalan Raya Caracas, 1 Pengendara Motor Luka Berat

BACA JUGA:Komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu Deklarasi Dukung Cak Imin Capres 2024

"Kita sudah berembug dan sepakat, setiap konsultan dan pembimbing ibadah, serta linjam dan petugas lainnya yang tergabung dalam tim safari wukuf akan membadalkan lontar jumrah jemaah safari wukuf," tegas konsultan ibadah Daker Makkah Imam Khoiri.

"Kita sudah berbagi, rata-rata satu orang akan membadalkan lontar jumrah dari delapan jemaah," tandasnya.

Imam menambahkan, khusus untuk jumrah aqabah, setelah dilaksanakan, tim safari wukuf akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah agar jemaah bisa ditahallulkan.

BACA JUGA:DPC Gerindra Indramayu Dukung Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun. Lebih Efektif dan Efisien

BACA JUGA:Apa Itu Visual? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: