Terapkan PPKM Mikro, Perkuat Kampung Tangguh Lodaya

Terapkan PPKM Mikro, Perkuat Kampung Tangguh Lodaya

Setahun berselang. Desa Bongas, Kecamatan Bongas hingga saat ini masih tercatat nihil kasus Covid-19. Pemerintah desa, TNI-Polri bersama elemen mayarakat setempat berusaha mempertahankan status zona hijau, meski sempat didera bencana alam banjir.

KHOLIL IBRAHIM, Bongas

PEMERINTAH Desa Bongas mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro untuk menekan laju penularan virus corona. Penerapan diberlakukan setelah terbentuknya Posko Penanganan Covid-19 Tingkat Desa Bongas, Senin (15/2).

Ketua Posko dijabat Pj Kuwu Bongas Ruyanto SE. Sedangkan kepengurusan di bawahnya diisi Ketua BPD, bidan desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga ketua Karang Taruna.

Pasca dibentuk, mereka langsung bergerak. Melaksanakan sosialisasi keliling kampung sekaligus pembagian masker gratis kepada masyaraat. Sosialisasi itu mulai dari imbauan disiplin memakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan serta wajib lapor bagi warga yang baru pulang dari perantauan.

“Kita memperketat penerapan protokol kesehatan. Membatasi kegiatan masyarakat dan warga yang pulang kampung terutama dari zona merah kita data,\" kata Pj Kuwu Bongas Ruyanto SE.

Pihaknya bersyukur, kesadaran masyarakat Desa Bongas akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dinilai sudah cukup baik. Hal ini didukung dengan masifnya upaya yang dilakukan oleh tiga pilar serta elemen masyarakat sejak kepemimpinan Kuwu Kadir.

Apalagi, sebelum penerapan PPKM, Desa Bongas juga ditunjuk sebagai Kampung Tangguh Lodaya. “Sejak adanya program Kampung Tangguh Lodaya di masa Kuwu Kadir ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga wilayahnya dari penyebaran virus corona,” terangnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Bongas, Brigadir Supriyadi didampingi Babinsa Koramil Kandanghaur, Serda Misdar menambahkan, optimalisasi PPKM dengan pendekatan hingga tingkat RT dan RW. Guna efektivitas dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan Desa Bongas sebagai wilayah zero Covid-19. “Walau kami akui, belum semua warga disiplin menjalankan prokes. Karena ituah, tim Posko Penanganan Covid-19 akan terus mengawasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat. Supaya semakin memahami tentang Covid-19, bahayanya, dan cara pencegahannya,” terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: