AWAS! Aksi Petani Bakar Jerami Kembali Kambuh, Berpotensi Bahayakan Keselamatan Pengendara
ilustrasi-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Menyambut musim mudik lebaran tahun 2023 ini, tugas jajaran Kepolisian Resor Indramayu sepertinya bakal tambah berat.
Sebabnya, selain mempersiapkan SDM maupun infrastruktur pendukung demi keamanan, kelancaran dan kenyamanan pemudik yang melewati jalan raya pantura Bumi Wiralodra.
Mereka juga mesti mewaspadai potensi terjadinya gangguan arus lalu lintas yang disebabkan oleh ulah warga. Seperti aksi bakar jerami dan sampah.
Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Indramayu sudah, sedang dan segera memasuki musim panen padi. Sudah menjadi tradisi pula, segelintir petani memilih membakar jerami sisa panen.
BACA JUGA:Alhamdulillah Terang, PJU Jalur Pantura Rusak Mulai Diperbaiki
BACA JUGA:Ratusan U-Turn Ilegal di Sepanjang Jalur Pantura Indramayu Bakal Ditutup. Berikut Daftar 36 U-Turn yang Dibuka
Pembakaran jerami tersebut menimbulkan asap tebal dan berpotensi mengganggu para pengendara yang melintas. Mengakibatkan jarak pandang pengendara menjadi terbatas.
“Aksi petani bakar jerami kembali kambuh. Harus diwaspadai, jangan sampai menganggu kelancaran lalu lintas, membahayakan pemudik,” ucap Alung, salah seorang warga kepada Radar, kemarin.
Sejauh ini berdasarkan pantauannya, aksi bakar jerami terpantau di sejumlah titik areal persawahan tepi jalan raya Anjatan-Haurgeulis. Kemudian di sepanjang jalan raya Bongas, Gabuswetan dan Kroya.
Pembakaan jerami biasanya dilakukan petani pada sore dan malam hari. “Untuk areal persawahan di sepanjang jalur pantura masih aman. Belum masuk panen. Kemungkinannya habis lebaran,” kata dia.
BACA JUGA: 11 Pelaku Pengeroyokan Maut Diamankan Polisi
BACA JUGA:Nasabah Bank Mandiri Bisa Akses Penjualan Motor Listrik dan Voucher Volta pada Aplikasi Livin’ By Mandiri
Karena itu, dia berharap pihak berwenang mengintensifkan patroli dan pengawasan. Perlu pula dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada petani maupun warga tidak sembarangan membakar jerami sisa panen maupun sampah yang berada dipinggir jalan raya.
Senada disampaikan Bukhori, warga lainnya. Ia juga berharap ada upaya lebih serius dari pihak berwenang. Semisal mengimbau sekaligus melarang kepada warga maupun petani agar tidak melakukan aksi bakar-bakaran.
Sebab menurutnya, api yang membakar sampah atau jerami dapat menjalar ke objek lain di sekitarnya. Hal itu dapat menimbulkan polusi udara serta kebakaran besar. Apalagi warga biasanya kerap membakar sampah yang mudah terbakar seperti kayu, dedauanan, plastik, dan lainnya.
"Tidak sekedar imbauan dilarang membuang sampah sembarangan. Sebaiknya warga juga dilarang membakar sampah,” pintanya. (kho)
BACA JUGA:Gubernur Pastikan Tol Cisumdawu Bisa Dipakai Arus Mudik. Hanya Satu Jalur Dipakai, Berlakukan Jam Operasional
BACA JUGA:Kang Emil Bangun Gedung Pencak Silat Kelas Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: