Jabar Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK
Proses vaksinasi dan penandaan hewan ternak secara simbolis pada acara Kick Off Pengendalian dan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahun 2023 di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).--
BANDUNG BARAT , RADARINDRAMAYU.ID - Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak masih harus diwaspadai. Karena penyakit ini diprediksi belum akan hilang setidaknya hingga tahun 2035. Kondisi tersebut tidak lepas dari banyaknya hewan ternak seiring peningkatan konsumsi masyarakat, termasuk di Jawa Barat.
Sebagai bentuk komitmen, pemerintah daerah dan pemerintah pusat melaksanakan kegiatan Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Tahun 2023 serentak secara nasional yang dipusatkan di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan dan dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Sabtu (28/1/2023). Kegiatan diisi dengan vaksinasi dan penandaan hewan ternak secara serentak (hybrid) dan massal di 29 provinsi.
Kick Off di Jawa Barat sendiri digelar di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah (BPTSP) dan Hjauan Pakan Ternak (HPT) Sapi Perah Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Acara dihadiri Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufik Budi Santoso dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana.
“Pengendalian PMK pada tahun 2022 telah menunjukkan hasil yang baik dalam menekan wabah PMK di Indonesia. Khususnya di wilayah Jawa Barat (Jabar). Oleh karena itu, dalam rangka pengendalian PMK di Indonesia secara berkelanjutan, maka vaksinasi PMK pada tahun 2023 tetap akan dilaksanakan. Menyasar kepada hewan rentan yang belum tervaksin atau sebagai vaksinasi lanjutan untuk membentuk kekebalan kelompok,” jelas Taufik.
BACA JUGA:Praktek Judi Togel Indramayu Marak Lagi
Sebagai informasi, menurut data realisasi vaksinasi Nasional di Siaga PMK (https://crisiscenterpmk.ditjenpkh.pertanian.go.id) per tanggal 27 Januari 2023, untuk wilayah Jawa Barat dari jumlah distribusi vaksin PMK sebanyak 932.100 dosis telah realisasi vaksin sebanyak 700.410 dosis atau 75,14 persen.
“Realisasi vaksinasi PMK di Provinsi Jawa Barat tahun 2022 sebanyak 521.757 dosis atau 100,82 persen dari total vaksin yang didistribusikan ke kabupaten/kota di Jabar. Untuk tahun 2023 ini, Jabar menargetkan jumlah vaksinasi sebanyak 886.890 dosis,” Taufik menjelaskan.
Taufik menekankan strategi penanganan PMK, khususnya pengobatan dan vaksinasi yang harus diperkuat untuk penyembuhan serta perlindungan hewan ternak. Pemotongan bersyarat menjadi strategi terakhir pengendalian PMK guna menjaga kestabilan ekonomi peternak Jawa Barat. Terlebih jumlah populasi ternak di wilayah Jabar terdapat 12.059.567 ekor dan rentan terhadap PMK.
“Jawa Barat dikenal sebagai lumbung ternak nasional dan kaya dengan keragaman hewan ternaknya sebagai sumber penopang ekonomi masyarakat. Fokus yang harus dilakukan saat ini adalah pengobatan dan vaksinasi untuk memperkuat kembali kestabilan perekonomian masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:Duh Geger! Seorang Perempuan Lansia Curi Dua Karung Beras
Kepala DKPP Jabar Mohammad Arifin Soedjayana menambahkan, di Jabar telah dilaksanakan penandaan/pemasangan eartag pada 258.352 ekor hewan ternak. “Untuk target penandaan tahun 2023 di Provinsi Jawa Barat sebanyak 338.372 ekor,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Agung Suganda berharap kegiatan kick off pengendalian dan penanggulangan PMK ini dapat mengakselerasi pelaksanaan kegiatan penandaan dan pendataan ternak di Jabar. Yang didukung melalui aplikasi IDENTIK PKH ini mampu meningkatkan akurasi dan validasi data ternak, serta mempermudah pemantauan data produksi dan mutasi ternak secara real time.
“Diharapkan seluruh rangkaian vaksinasi dan penandaan ternak ini dapat menjadi milestone keberlanjutan kegiatan pengendalian dan penanggulangan PMK menuju Indonesia Bebas PMK, ujar Arifin mengutip perkataan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah yang ditayangkan secara daring dari Kabupaten Barru, SulSel.
Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartispasi dalam mensukseskan pemberantasan penyakit mulut dan kuku dari wilayah Indonesia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: