Stok Beras Bulog Numpuk

Stok Beras Bulog Numpuk

INDRAMAYU-Pasca dihapuskannya raskin beberapa tahun lalu, Bulog Indramayu terkendala minimnya penyaluran beras. Akibatnya stok beras menumpuk di gudang. Bahkan, masih ada beras tahun 2018 yang tersimpan di gudang.

“Kita memang kesulitan untuk mengeluarkan beras. Saat ini ada 37 ribu ton beras yang masih tersimpan di delapan gudang Bulog Indramayu,” kata Wakil Pemimpin Bulog Cabang Indramayu, Tirta Duwinta, didampingi Kasi Pengadaan Bulog Indramayu, Nanang Setiawan, Jumat (12/3).

Dikatakannya, stok beras sebanyak 37 ribu ton itu berasal dari stok pada 2018, 2019 dan 2020. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah karena penyerapan beras pada tahun ini mulai berjalan sejak 10 Maret 2021. Diungkapkannya, dari total stok 37 ribu ton itu ada stok tahun 2018 sebanyaak 17 ribu ton. Bahkan ada juga beras impor dari luar negeri yang masuk pada 2019 silam.

“Stok masih menumpuk karena penyalurannya sangat minim, sementara di sisi lain penyerapan terus dilakukan,” ujar Tirta.

Tirta mengakui, kesulitan penyaluran beras terjadi seiring tidak adanya lagi program raskin yang semula menggunakan beras dari Bulog. Sedangkan beras Bulog dalam program bantuan sosial (bansos) pun hanya dilakukan beberapa bulan pada tahun lalu.

Untuk tahun ini penyaluran sejauh ini baru pada program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) atau yang dulu dikenal dengan istilah operasi pasar (OP). Namun kegiatan KPSH juga kurang bergairah mengingat harga beras di pasaran cenderung stabil.

Sementara untuk menjaga kualitas beras yang tersimpan lama di gudang, Bulog terus melakukan perawatan secara rutin terus dilakukan. Selain melalui sprying, juga dilakukan tindakan fumigasi jika terindikasi ada hama. “Yang pasti kita selalu lakukan perawatan secara rutin terhadap stok yang tersimpan di gudang,” tuturnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: