BPBD Penyaluran Bantuan Tunggu Hasil Assessment

CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID  – Pemkab Cirebon melalui BPBD langsung bergerak cepat, pasca terjadinya insiden badai hujan kemarin sore (18/12) yang mengakibatkan pepohonan tumbang dan bangunan rumah ambruk.

Imbas dari badai hujan kemarin, mayoritas didominasi pohon tumbang. Seperti yang terjadi di kawasan perkantoran Pemda Kabupaten Cirebon.

"BPBD sesuai laporan dari instansi terkait, dalam hal ini kepolisian, TNI, maupun SKPD, pohon tumbang itu langsung kami bersihkan. Karena menghalangi akses jalan," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda, Selasa (19/12).

Adapun untuk rumah warga yang mengalami kerusakan, BPBD masih melakukan asesmen terlebih dulu, untuk menentukan langkah lanjutan.

BACA JUGA:Ciri-ciri Wanita Mengalami Masa Menopause

"Di Losari itu kan berdasarkan laporan yang kami terima, ada 48 rumah warga mengalami kerusakan. Kita langsung assessment. Prosesnya masih terus berlangsung," jelasnya.

Assessment itu, untuk memastikan berapa rumah yang terdampak, untuk nantinya dibuatkan berita acara. Ketika berita acara itu sudah dibuat, BPBD akan mengeluarkan bantuan, sesuai stok yang ada di gudang.

"Kan nanti ketahuan apa saja yang dibutuhkan. Tapi tetap, catatannya sesuai stok yang ada," imbuhnya.

Diketahui, untuk 48 rumah warga yang mengalami kerusakan itu, ternyata masih dalam kategori rusak ringan.

BACA JUGA:NARU, Telkomsel Siaga Satukan Semangat untuk Bangkit Lebih Kuat

"Kerusakannya tidak sampai masuk kategori rusak berat. Jadi masih bisa diperbaiki oleh para pemiliknya. Oleh warga," imbuhnya.

Adapun untuk korban jiwa yang tertimpa bangunan, sudah tertangani. Sudah dibawa ke rumah duka.

"Kemarin juga sudah dibawa ke rumah duka di Blok Soka Desa Danamulya. Almarhum seorang kurir yang kebetulan sedang meneduh," katanya.

Terkait santunan, sejauh ini BPBD belum bisa melakukan penyaluran. Masih menunggu tuntasnya asesmen.

BACA JUGA:Berapa Hadiah Juara Piala Dunia 2022? Wow, Ternyata Segini Uangnya !

"Sebelum asesmen itu selesai, bantuan bbelum bisa disalurkan. Kita nunggu selesai dulu di bawah," imbuhnya.

"Kita tidak bisa langsung menyalurkan. Kecuali bencana banjir, ada pengungsian ada yang di evakuasi baru kita bisa langsung turun," katanya.

Terpisah, Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Fitroh Siharyono SSos menjelaskan banyaknya kejadian pohon tumbang, di jalur arteri dan di jalur protokol menjadi perhatian DLH.

Terlebih di kawasan komplek Pemda. Pihaknya langsung melakukan upaya, mengantisipasi kejadian serupa. Jangan sampai, mengakibatkan korban jiwa.

BACA JUGA:Indramayu Raih Penghargaan Indonesia Imigrant Worker Awards Tahun 2022

"Kewenangan kita di kawasan Pemda. Kita rencanakan pemangkasan. Tidak sampai ke pemotongan. Kalau dipotong harus ada penggantinya. Kita butuh tanamannya. Jadi upaya kita ini untuk mengurangi beban daun saja," paparnya.

Kalau untuk pohon tumbang, sudah langsung dipotong. Karena menghalangi akses jalan. Setelah kejadian pun langsung ditebas. Dibereskan.

"Kalau pohon di luar kawasan Pemda, tergantung kewenangan jalannya. Kalau jalan kabupaten, itu kewenangan DPUTR, kalau jalan provinsi ya provinsi," jelasnya.

Pohon yang tumbang di kawasan Pemkab Cirebon pun tidak serta merta langsung diganti atau direboisasi. Meskipun penggantinya ada, tapi DLH tetap melihat nilai estetikanya.

BACA JUGA:Stiker Keluarga Miskin Diharapkan Kurangi PenBPBD Penyaluran Bantuan Tunggu Hasil Assessment yimpangan Bansos

"Kalau langsung ditanam lagi, juga kurang efektif," jelasnya.

DLH pun akan melakukan penyisiran. Mendata, pohon mana saja yang perlu dipangkas. Tidak sampai dipotong.

"Kan masih relatif kecil. Belum saatnya dipotong. Kita lihat diameternya. Namanya tanaman, itu kan aset. Jadi tidak bisa asal tanam atau asal tebang," pungkasnya. (zen)

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Setiap Selasa Ada di Polsek Kandanghaur

 

Sumber: