Disduk P3A Targetkan Indramayu Bebas Stunting

Disduk P3A Targetkan Indramayu Bebas Stunting

Disduk-P3A menggelar kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester II Tahun 2022-Diskominfo Indramayu-

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID  – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Kabupaten Indramayu melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting  Semester II Tahun 2022, di Hotel Wiwi Perkasa II Kabupaten Indramayu, Rabu, 7 Desember 2012.

 

Kepala Disduk-P3A Kabupaten Indramayu Sri Wulaningsih melalui Sekretaris Disduk P3A Rosidah menjelaskan, kegiatan ini diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berhubungan dengan intervensi sensitive maupun spesifik dalam penanganan penurunan percepatan stunting.

 

Dijelaskannya, Audit Kasus Stunting (AKS) merupakan salah satu kegiatan prioritas yang tertuang dalam Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) No. 12 Tahun 2021, Tentang Rencana Vaksinasi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021 hingga 2024, sehingga terbentuk Tim Audit Stunting Kabupaten Indramayu.

 BACA JUGA:Desa Cangkingan Semakin Hebat. Torehkan Sejarah Baru, Raih Anugerah KIP

“Kegiatan audit kasus stunting ini didasari Peraturan BKKBN, dan untuk tim audit kasus stunting di Kabupaten Indramayu telah dibentuk oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) berdasarkan keputusan ketua TPPS Kabupaten Indramayu Nomor 444.05/ @.177 Bappeda Litbang 2022,” jelasnya.

 

Sekretaris Disduk P3A Rosidah mengungkapkan,  tujuan audit kasus stunting antara lain mengidentifikasi terjadinya stunting pada kelompok sasaran, mengetahui penyebab resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa.

 

 

Selain itu, menganalisis faktor terjadinya stunting pada baduta dan balita stunting sebagai upaya pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa, serta memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.

 

“Lokasi desa yang dipilih berdasarkan desa lokus stunting di Kabupaten Indramayu tahun 2023 yaitu di Kecamatan Indramayu dengan lokus Desa Singaraja. Ini  berdasarkan keputusan Bupati Indramayu Nomor 444/kep.152 Dinkes Tahun 2022 tentang Desa Prioritas Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Indramayu Tahun 2023,” terangnya.

 

Sementara sasaran audit terdiri dari calon pengantin atau pasangan usia subur sebanyak 2 (dua) orang, ibu hamil sebanyak 4 (empat) orang, ibu nifas sebanyak 4 (empat) orang, baduta sebanyak 5 (lima) orang, meliputi 4 alur tahapan yang sudah dilakukan audit kasus stunting semester II di Kabupaten Indramayu.

 

 

Sementara itu, Kabid Disduk P3A Agung Rahayu menyampaikan, untuk penanganan pencegahan dan penurunan stunting ini memiliki 4 (empat) Tim Pakar, yaitu Psikolog, Ahli Gizi, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Kandungan.

 

“Hasil rekomendasi dari Tim Pakar akan dituangkan untuk tindak lanjut yang kemudian disampaikan kepada Pemda Indramayu untuk ditindak lanjuti, dan dari hasil tadi banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi terkait dengan stunting, terutama dari pola asuh,” paparnya.

 

Ia berharap terkait sasaran dengan resiko tinggi, sosialisasi tingkat desa dapat dilakukan dengan meningkatkan komitmen perangkat desa, untuk pencegahan dan pengurangan stunting. Hal ini dapat menjadi prioritas utama di Tahun 2023. Kemudian untuk kegiatan edukasi posyandu yang belum diikuti oleh masyarakat, agar dapat lebih optimal.

 

Sementara Tim Pakar dari Psikolog RSUD Bhayangkara Dwiani menjelaskan, hasil rekomendasi kajian audit kasus stunting, bahwa kekurangan gizi ini dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan, dan hasil rekomendasi ini sudah sesuai dengan sasaran audit.

 

“Keadaan kondisi ibu dan anak ini menjadi faktor yang sangat penting, bahwa memang audit kasus stunting ini merupakan rangkaian pencegahan stunting yang kita upayakan terkait identifikasi resiko dan penyakit beresiko nya bagi sasaran audit kita,” tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: