Harga Gabah Ketan Anjlok

Harga Gabah Ketan Anjlok

ilustrasi gabah ketan--

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Berbeda dengan padi yang terus naik. Harga gabah ketan justru anjlok. Produksi melimpah sementara permintaan stagnan bahkan cenderung menurun menjadi biang keladinya.

Salah seorang petani di Kecamatan Bongas, Suba menyebutkan harga gabah ketan saat ini dikisaran Rp5.200-5.600 per kilogram. Lebih rendah dari harga gabah padi. “Harga gabah ketan sekarang dibawah harga gabah padi,” ucapnya, Minggu (4/12).

Dikatakan Suba, petani tertarik menanam padi ketan karena tergiur tinggi pada musim panen sebelumnya yang mencapai Rp8000/kg, di atas gabah kering panen padi di kisaran Rp5500/kg.

Selain harga, dalam setiap hektare sawah hasil panen gabah ketan juga lebih banyak 2-3 ton dari tanaman padi. Sedangkan dari sisi biaya operasional hampir sama dengan menanam padi.

BACA JUGA:Gelar Pelatihan Kepemimpinan, Baher Gandeng BRIN

“Harga segitu waktu petani yang tanam ketan masih jarang-jarang. Tapi belakangan setiap musim, yang tanam terus bertambah. Puncaknya tanam musim gadu kemarin lebih banyak lagi yang tanam ketan. Mungkin karena sebelumnya harga gabah ketan yang tinggi,” terangnya.

Meskipun harganya merosot tajam, petani kebingungan untuk menjual gabah ketannya lantaran menyusutnya permintaan. Jikapun harus disimpan, mereka kehabisan modal untuk kembali menanam padi menyambut musim tanam rendeng.

“Konsumsi ketan kan jarang, beda dengan beras yang pasti habis seberapapun mahal harganya. Kalau gak habis dimakan sendiri ya buat kondangan,” katanya.

BACA JUGA:Dukung Program Bupati Nina, H Gori Bangun Hotel Tirtamaya Jaya Indah di Lokasi Wisata Pantai Tirtamaya

Senada disampaikan Jana, salah seorang pedagang beras. Salah satu penyebab anjloknya harga gabah ketan karena saat ini areal tanamnya bertambah luas. Kondisi itu membuat hasil panen menjadi melimpah. Sedangkan daya serap pasar masih terbatas, sehingga harga otomatis jadi turun drastis.

Di sisi lain, olahan makanan menggunakan beras ketan menjelang natal dan tahun baru kurang semarak. Kondisi ini berbeda dengan musim bulan puasa, hari raya Idul Fitri sama lebaran haji, beras ketan laris manis.

BACA JUGA:Perayaan Hari Pekerja Migran Internasional BP2MI di Indramayu Meriah. Stop Human Trafficking !

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: