Field Trip, Siswa MI Islamic Center Petik Melon

Field Trip, Siswa MI Islamic Center Petik Melon

GEMBIRA: Para siswa dan siswi MI Islamic Center Indramayu foto bersama seusai memetik buah melon di areal Kebun Embung Jangkar Desa/Kecamatan Sindang, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

Radarindramayu.id, INDRAMAYU - Untuk mengenalkan pertanian sejak dini, MI Islamic Center Indramayu mengadakan Field Trip bagi para siswa dan siswinya. Bahkan, mereka memetik langsung buah melon di Embung Jangkar Desa/Kecamatan Sindang, akhir pekan kemarin.

Guru MI Islamic Center Indramayu Anisa mengatakan, field trip kali ini adalah mengunjungi kebon melon di Embung Jangkar. Dalam kegiatan itu, lanjut Anisa, anak-anak dikenalkan dengan tanaman melon sekaligus dapat memetik buah melon langsung dari tanamannya.

“Field trip menjadi aganda setiap dua bulan sekali. Untuk bulan ini kita kunjungi kebun melon sambil belajar bertani sejak dini dan vocabulary fruit,” ujar Anisa.

Dengan berkunjung langsung ke kebun, Anisa berharap, para siswa dapat mengenali tanaman melon, mulai dari dasar menanam sampai tumbuh menjadi buah melon yang bisa dikonsumsi.

BACA JUGA:Timnas U-17 Cukur Guam 14-0. Semoga Karier Anak-anak Garuda Tak Terkubur Sanksi FIFA

“Kedepan bisa memberikan wawasan yang baru bagi para siswa dan siswi khususnya di sektor pertanian hasil-hasil pertanian atau perkebunan. Kegiatan ini juga sebagai sarana edukasi bagi mereka,” terangnya.

Sementara itu, Pemilik Kebun Melon, Samwil mengatakan, sudah bekerjasama dengan MI Islamic Center Indramayu sejak awal tahun 2022.

“Insya Allah, kedepan field trip bukan saja untuk siswa TK atau MI, tapi untuk umum, mulai SD, SMP, SMA, bahkan mahasiswa bisa mengadakan field trip di lokasi kebun melon saya,” ujar Samwil.

Di lokasi kebun melon yang dikelolahnya, lanjut Samwil, para siswa MI Islamic Center Indramayu tidak sebatas melihat dan bisa memetik buah melon langsung. Namun, siswa  diberikan wawasan baru dan diedukasi tentang pertanian tergantung kelasnya tentang pertanian dasar.

BACA JUGA:Kompolnas Awasi Kinerja Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan

“Ya, kita kenalkan hal-hal dasar saja karena anak-anak, disesuaikan dengan kelasnya. Jika kelasnya SMP atau SMA tentu beda lagi materi yang berikan. Bukan saja petik melon tapi ada edukasinya,” tuturnya.

Samwil berharap, setelah diberikan wawasan tentang pertanian semakin banyak anak-anak yang tertarik, bisa menjadi penerus petani di Indramayu khususnya, yakni petani yang lebih modern.

“Semakin kesini petani semakin berkurang, untuk menggugah munculnya regenerasi petani harus diedukasi sejak dini,” ujarnya.

BACA JUGA:Semarak Pameran Pembangunan Indramayu Expo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: