Empat Hari Kebakaran 130 H Lahan Ciremai Hangus
Kebakaran hutan Gunung Ciremai.-Ist-Radarcirebon.com--
Radarindramayu.id, KUNINGAN - Sedikitnya 130 hektare areal hutan kawasan lereng Gunung Ciremai telah hangus akibat kebakaran yang berlangsung selama empat hari kemarin.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Teguh Setiawan mengatakan, kebakaran kawasan hutan Ciremai yang terjadi pada tanggal 25 dan 26 September di Blok Cileutik hingga merembet ke Blok Situmpuk, 1001 Manguntapa dan Erpah. Total luas lahan yang terbakar selama dua hari tersebut mencapai 59,65 hektare.
"Kami sempat berhasil menangani kebakaran di Blok Cileutik pada tanggal 25 September malam sekitar pukul 19.30 WIB, yang dilanjutkan kegiatan mop up hingga dini hari. Namun keesokan harinya tanggal 26 September ternyata kegiatan mop up tersebut diduga belum tuntas, sehingga masih ada bara api yang tersembunyi dari bebatuan kembali menyala dan merembet hingga menjangkau Blok Erpah di Desa Cibuntu," ungkap Teguh.
Baru saja penanganan mop up di Blok Erpah selesai, lanjut Teguh, pada tanggal 27 September kebakaran terjadi di lokasi baru tepatnya di Blok Pejaten, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, hingga merembet ke Blok Batuluhur, Gunung Rangkong.
BACA JUGA:Nasdem Resmi Capreskan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Berlanjut keesokan harinya kebakaran terjadi di Blok Kupak Leles yang mengarah ke objek wisata Bukit Seribu Bintang (BSB).
"Kebakaran dua hari di lokasi baru ini menyebabkan luas lahan yang terbakar mencapai 71,02 hektare. Sehingga, selama empat hari kebakaran hutan Ciremai kemarin menyebabkan total luas lahan yang terbakar mencapai 130,67 hektare," ujarnya.
Terkait penyebab kebakaran, Teguh mengaku masih menyelidikinya apakah karena ada unsur kesengajaan atau human eror. Meski diakui ada kejanggalan jika melihat lokasi kebakaran yang berlangsung selama empat hari tersebut terpaut jarak yang cukup jauh, namun pihaknya enggan bersepekulasi.
"Sangat tidak mungkin kalau kebakaran dari Blok Cileutik ke Blok Batuluhur akibat dari lompatan api. Dugaan penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan ini adalah faktor manusia. Apakah memang disengaja atau tidak, ini yang masih dalam penyelidikan bersama dengan pihak penegak hukum," tuturnya.
BACA JUGA:161 TKI Ilegal Berhasil Dipulangkan, 3 Diantaranya Warga Indramayu
Tindak lanjut ke depan Balai TNGC dalam upaya mencegah kebakaran kembali terjadi, pihaknya bersama dengan penegak hukum melakukan penyelidikan pelaku kebakaran, melakukan patroli secara intensif ke lokasi eks kebakaran dan lokasi rawan lainnya secara bergantian dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.
"Bagi masyarakat yang melihat adanya dugaan kepulan asap dari kawasan Gunung Ciremai atau melihat tindakan pelanggaran lain di dalam kawasan ataupun oknum-oknum yang mencurigakan dapat segera menghubungi call center Balai TN Gunung Ciremai 08112187411," terangnya.
Akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut, kata Teguh, tidak hanya menyebabkan kerugian secara materi, waktu dan tenaga tapi juga yang lebih penting adanya gangguan fungsi ekologi kawasan TN Gunung Ciremai sebagai menara air yang menghidupi masyarakat Kabupaten Kuningan, Majalengka, Cirebon dan Indramayu. Oleh karena itu, Teguh berharap, kejadian kebakaran ini tidak terulang lagi ke depannya dan berharap partisipasi masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaganya.
"Kami sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya pemadaman kebakaran Ciremai selama empat hari kemarin. Mulai dari unsur TNI, Polri, BPBD Kabupaten Kuningan, Damkar dan para relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) dan lainnya. Mudah-mudahan kejadian kebakaran ini yang terakhir dan tidak terulang lagi. Jangan sampai air terakhir menetes, baru sadar bahwa pentingnya menjaga kelestarian kawasan TN Gunung Ciremai," pungkas Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: