Mahasiswa STIKes Kuningan Ajak Ciptakan Lingkungan Kerja Aman dan Nyaman

Mahasiswa STIKes Kuningan Ajak Ciptakan Lingkungan Kerja Aman dan Nyaman

LAPORAN PEMBINAAN: Kuwu Desa Tinumpuk Eka Munandar (kiri) menghadiri pemaparan hasil pengabdian masyarakat yang disampaikan Tarno dan Cucu Sartiasih terkait keselamatan dan kesehatan kerja, belum lama ini.--

Radarindramayu.id, JUNTINYUAT- Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kuningan melakukan pengabdian masyarakat.

Dalam kegiatan itu, kelompok yang terdari Tarno, Cucu Sartasih, Hj Rofiqoh dan Iin Wahyuni melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Pengelolaan Bank Sampah KSM CBO Ibu Tin Berseri di Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat.

Salah seorang mahasiswa, Tarno mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman pada pengelola bank sampah.

Sehingga, lanjut Tarno, risiko kecelakaan kerja  dan penyakit akibat kerja dapat dikendalikan.

BACA JUGA:Diler Honda Dwi Setia Kawan Motor Karangampel Gelar Cooking Class dan Beragam Promo

“Sedangkan manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah agar pekerja pengelola bank sampah bisa menerapkan budaya K3 di tempat kerja, sehingga potensi bahaya yang ada di tempat kerja dan risiko-risiko yang ditimbulkan bisa diantisipasi sedini mungkin,” tutur Tarno.

Dijelaskannya, target yang ingin dicapai dari pengabdian masyarakat ini adalah pengelola bank sampah di Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu mengetahui dan memahami budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja untuk mencegah terjadi kecelakaan akibat kerja (KAK) dan penyakit akibat kerja (PAK).

“Selain itu wawasan para pekerja mengenai pentingnya penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja semakin bertambah, tercipta kondisi tempat kerja aman dan nyaman bagi pekerja,” ujarnya.

BACA JUGA:Tentang Hyundai STARGAZER

Tarno bersyukur, setelah dilakukan pembinaan, adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang K3. “Pemahaman atau pengetahuan pekerja tentang prosedur K3 mengalami peningkatan sebesar 20 %,” ungkapnya.

Selain itu, sambungnya, pengetahuan adanya potensi bahaya di tempat kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja juga meningkat. “Pengetahuan pekerja mengenai penyakit akibat kerja juga mengalami peningkatan sebesar 10 persen,” pungkasnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Mantan Bupati Indramayu Supendi Hari Ini Bebas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: