Kemenkominfo Lakukan Audit, Terkait 1,3 Miliar Data Sim Card Dilaporkan Bocor

Kemenkominfo Lakukan Audit, Terkait 1,3 Miliar Data Sim Card Dilaporkan Bocor

Sim Card, Image oleh paetkoehler dari Pixabay----

Radarindramayu.id, BALI - Dipastikan Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan bahwa Kementerian akan segera melakukan audit, guna memastikan kebenaran dugaan kebocoran data pendaftaran SIM card telepon Indonesia.

Diperkirakan jumlah data SIM card yang diduga bocor ini adalah sebanyak 1,3 miliar kartu.

Johnny G.Plate mengatakan, “Atas mandat peraturan dan perundangan Direktorat Jenderal dan Dirjen Aptika harus melakukan audit dan periset data itu sebenarnya apa statusnya,” katanya di Nusa Dua, Bali.

Mengutip radarindramayu.id dari fin.co.id, “Tindak lanjutnya nanti akan kami periksa dulu. Ya, ada aturannya. Ikuti aturannya, jangan keluar dari aturannya,” sambungnya.

BACA JUGA:Harga BBM Subsidi Batal Naik, BBM Non Subsidi MalahTurun Harga

Kemenkominfo juga sekaligus mengeluarkan pernyataan tertulis. Dalam pernyataan itu, Kemenkominfo menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penelusuran terkait sumber data dan hal lainnya terkait masalah ini.

Pada Kamis pagi, perlu diketahui, 1,3 miliar data pendaftaran SIM card telepon Indonesia dikabarkan bocor.

Adalah seorang user Twitter bernama Muh. Rifqi Priyo S yang mengklaim hal itu.

Dalam cuitannya, ia membagikan utas tentang dugaan kebocoran data SIM card yang dimaksud.

BACA JUGA:Persib Bandung Jadi Tim Paling Banyak Kemasukan Gol di Liga 1 2022/2023

 Ia juga melampirkan gambar screenshot akun Bjorka yang mengklaim memiliki data tersebut.

Penggalan screenshot tersebut menampilkan rincian jumlah data yang bocor, mulai dari besaran kapasitas data hingga harga data yang dipatok sebesar 50 ribu dolar AS.

“Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI,” tulis Rifqi.

Johnny mengatakan data tersebut tidak ada di Kemenkominfo. Melalui siaran pers, Kementerian juga mengatakan pihaknya tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar setelah dilakukan penelusuran internal.

BACA JUGA:Pemkab Ingin Bagikan Motor ke Kuwu, Dewan Bilang Lebih Bermanfaat Mobil. Pak Kuwu Pilih Mana?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: