Petani Waspadai Serangan Tikus

Petani Waspadai Serangan Tikus

INDRAMAYU-Hama tikus menghantui petani sawah tadah hujan di wilayah Kecamatan Gantar. Petani disana waspada. Pasalnya, serangan si monyong di semua desa di daerah paling selatan di wilayah bagian barat itu membuat tanaman padi mengalami kerusakan.

Tak tinggal diam, petani melakukan upaya pengendalian. Mulai dari pengemposan hingga gropyokan alias berburu tikus ramai-ramai.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Gantar, Dedi Setiadi membenarkan kondisi itu. Saat ini, lahan pertanian padi di 8 desa di Kecamatan Gantar sudah ditanami padi. Luas areal tanamnya mencapai 7.308 hektare sawah.

Tanaman padi rata-rata berumur 15 hingga 45 hari usia setelah tanam menjadi sasaran empuk. Tanaman padi menjelang bunting paling disenangi tikus.

Belum diketahui secara pasti luas serangan hama, karena tersebar di banyak titik. “Tiap desa ada yang kena, luasnya belum kita update karena yang menghitung dari petugas POPT,” kata Dedi Setiadi kepada Radar, Selasa (18/5).

Dari pengamatannya, serangan hama tikus disebabkan karena meskipun tadah hujan, tapi musim tanam di Kecamatan Gantar bisa tiga kali dalam setahun. Sehingga ketersediaan makanan untuk tikus selalu ada.

Pihaknya bersama stakeholder pertanian langsung turun kelapangan. Mengajak para petani untuk melakukan pengendalian hama tikus. Supaya tidak meluas dan bisa dikendalikan.

“Harapan kami petani selalu memantau perkembangan serangan hama tikus ini. Kami juga mengajak petani bisa melakukan pengendalian dengan cara gropyokan dan sebagainya,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: