Warga Pilih Bakar dan Kubur Sampah

Warga Pilih Bakar dan Kubur Sampah

INDRAMAYU-Gencarnya imbauan larangan membuang sampah sembarangan rupanya efektif. Gundukan sampah di sejumlah lokasi favorit pembuangan sampah ilegal mulai berkurang. Seperti terpantau di sepanjang bantaran Saluran Sekunder (SS) Eretan perbatasan Kecamatan Bongas-Anjatan, Jumat (21/5). Tidak nampak tumpukan sampah baru.

Padahal biasanya, bantaran irigasi yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk itu selalu muncul sampah-sampah baru. Bangkai hewan dan kotoran ternakpun dibuang sembarangan di lokasi tersebut.

Salah seorang warga, Sueri mengungkapkan, sejak memasuki musim kemarau aktivitas membuang sampah di sepanjang bantaran saluran irigasi mulai jarang. “Kalau waktu musim penghujan iya, banyak. Sekarang pas musim panas mulai jarang sih,” katanya.

Kebanyakan warga, lanjutnya, memilih membakar atau mengubur sampah di sekitar kediamannya masing-masing. Cara ini dilakukan karena dianggap lebih mudah dan efesien. Di samping lantaran ketidaktersediaan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah.

Hal itu dibenarkan Dirka, tokoh masyarakat di Kecamatan Bongas. Menurutnya, persoalan pengendalian sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu. Jumlah TPS sampah yang selama ini ada, dinilai belum cukup ideal dibanding dengan luas wilayah serta produksi sampah rumah yang dihasilkan.

Karena itu, kebutuhan TPS sampah yang tersebar merata dan memiliki daya tampung optimal dinilai sudah sangat mendesak. “Seharusnya setiap desa ada satu TPS. Idealnya,” katanya.

Keberadaan TPA menjadi jalan terakhir dari strategi banyak pihak dalam melakukan pengendalian sampah. Dia melihat, sebenarnya masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah disembarang tempat.  (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: