Pendapatan Cuci Motor Turun Drastis, Sehari di Bawah 10 Motor saat Musim Kemarau

Radarindramayu.id, INDRAMAYU - Bisnis pencucian mobil dan motor memang menggiurkan. Seiring jumlah populasi kendaraan yang saban tahun terus meningkat. Ditambah lagi, perilaku bersih para rider atas kendaraan pribadinya turut mendorong bertumbuhnya usaha ini.

Tapi sama pula dengan bisnis yang lainnya. Usaha pencucian kendaraan mengalami pasang surut. Ramai kala musim penghujan, sepi saat tiba musim kemarau.

Seperti yang dituturkan Suhari atau yang akrab disapa Ari Steam, salah seorang pegawai tempat pencucian kendaraan bermotor Biru di tepi jalan raya Gabusetan-Kandanghaur.

Ia menyebut, saat musim kemarau seperti ini pelanggannya kini tak sampai seperempat dari hari biasa. "Pendapatan turun drastis. Paling banyak lima sampai 10 kendaraan saja per harinya,” ujarnya, Senin (8/8)
Berbeda ketika datang musim penghujan. Paling tidak ada 20 sampai 30 pelanggan mencucikan kendaraan di tempatnya. Terlebih saat weekend alias akhir pekan.

BACA JUGA:Berakhir Damai, Orang Tua Cabut Pengaduan Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Petugas Kemidi Putar

Jumlah pelanggan membeludak. Ia dan 3 orang rekannya sampai kewalahan. “Apalagi kalau malam harinya hujan, biasanya siang atau sore jumlah motor naik,” ujarnya.

Untuk motor bebek, Ari mematok tarif Rp 10.000 sekali cuci. Sementara untuk tipe motor lelaki dan matik besar Rp15 ribu sekali cuci.

Senada dituturkan Bayu, pengelola cuci motor steam salju di Jalan Raya Patrol-Haurgeulis. Memasuki musim kemarau, rata-rata dalam sehari di bawah 10 motor yang datang ketempatnya.

“Analisa saya sih, kalau musim kemarau kaya sekarang paling tidak sebulan sekali orang datang mencuci kendaraan pribadinya untuk menjaga kebersihan saja,” ujarnya.

BACA JUGA:Semifinal Piala AFF U-16, Timnas U-16 Indonesia Hadapi Myanmar

Sumber: