Kasus Positif Covid Naik Lagi, Bupati Minta Satgas Aktifkan PPKM Mikro

Kasus Positif Covid Naik Lagi, Bupati Minta Satgas Aktifkan PPKM Mikro

INDRAMAYU- Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Indramayu terus mengalami lonjakan. Hingga Senin (14/6), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu sebanyak 9.132 orang. Padahal, empat hari sebelumnya (10/6), jumlah pasien terkonfirmasi  8.792 orang.

Menyikapi kondisi itu, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA meminta semua pihak untuk bersama-sama mewaspadai dan melakukan edukasi secara masif akan bahaya Covid-19 melalui implementasi program PPKM Mikro.

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Indramayu ini, pola hidup masyarakat saat ini, sangat berpengaruh pada komitmen untuk melakukan pencegahan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Apalagi, perilaku hidup bersih dan sehat dan anjuran memakai masker, hindari kerumunan dan selalu menggunakan handsanitizer kerap diabaikan sehingga menyebabkan terjadinya lonjakan angka terkonfirmasi positif.

Oleh karena itu, Bupati Nina akan melakukan pembahasan, evaluasi dan upaya preventif dalam menghadapi perkembangan grafik peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini. Terutama terkait pelaksanaan PPKM Mikro yang saat ini masih perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. “Saya meminta Satgas Covid-19 ditiap tingkat untuk melakukan evaluasi dan lebih mengaktifkan lagi program PPKM Mikro. Saya akan tegas apalagi sudah banyak keluhan masyarakat kita sudah abai terhadap Covid-19,” tutur Nina.

Nina berharap, penegakan prokes 4M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait, termasuk elemen masyarakat penting untuk lebih ditingkatkan lagi sebagai upaya pencegahan. “Kita harus sama-sama peduli, bergotongroyong untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini sesuai yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat,” tandas Bupati Nina.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Deden Bonni Koswara menyebutkan, naiknya angka pasien Covid-19 disebabkan beberapa faktor, diantaranya efek banyaknya kerumunan dan hiburan, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan.

“Yang paling membahayakan saat ini adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap bahaya Covid-19. Mereka abai, jadi sangat tidak peduli soal Covid-19,” tegas Deden.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat adanya lonjakan pasien Covid-19 membuat sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu kewalahan. Diantaranya RSUD Indramayu, Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, RS MIS Krangkeng, Rumah Sakit MA Sentot Patrol dan sejumlah rumah sakit lainnya.

Sebagai langkah antisipasi, Deden meminta pihak rumah sakit untuk menambah kapasitas rawat hingga 30 persen dari kapasitas normal.

Deden menjelaskan, kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari seluruh rumah sakit di Indramayu hanya 219 tempat tidur. Sementara yang sudah terisi ada 128 tempat tidur, bahkan untuk RSUD Indramayu juga sudah penuh.

“Antisipasi lain untuk mengatasi kekurangan tempat tidur, untuk orang tanpa gejala atau dengan gejala ringan, disaranka melakukan isolasi mendiri di rumah, dengan pengawasan Satgas Covid-19 desa atau kecamatan,” tandasnya. (oet/kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: