Baher Monitor Program BSPS-PISEW

Baher Monitor Program BSPS-PISEW

INDRAMAYU-Anggota Komisi V DPR RI H Bambang Hermanto SE melaksanakan safari kunjungan kerja sekaligus monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Jumat (18/6). Program BPSP atau lebih dikenal dengan bedah rumah tidak layak huni (rutilahu) itu merupakan salah satu program aspirasi yang diperjuangkan wakil rakyat dari Fraksi Golkar tersebut.

Pada tahun 2021 ini, jumlah rumah tidak layak huni (rutilahu) yang diperbaiki mencapai 1500 unit. Tersebar merata di 13 kecamatan dan 43 desa se-Bumi Wiralodra.

Melalui program bedah rumah ini diharapkan masyarakat bisa tinggal di hunian yang layak huni.

Selain program BSPS, Baher sapaan akrab Bambang Hermanto juga memonitor pelaksanaan pembangunan program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).

Pantauan Radar, sehari penuh, Baher meninjau dan mendatangi rumah-rumah warga yang memperoleh bantuan PBSP di Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol dan Desa Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur.

Pemuda kelahiran Indramayu, 14 September 1976 itu juga meninjau pekerjaan pembangunan program PISEW di Desa Cipaat, Kecamatan Bongas.

Kunjungan Baher direspons antusias masyarakat di tiga desa di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) itu. Sejumlah elemen masyarakat, kuwu, BPD dan relawan Baro Meter Center (BMC) juga turut mendampingi.

Tak hanya memonitor, politisi muda alumnus SMAN Kandanghaur itu juga berdialog dengan warga yang tengah bergotong-royong membangun rumah.

“Kita ingin memonitor langsung sejauh mana program BSPS maupun PISEW ini dilapangan. Termasuk kendala yang dihadapi untuk kemudian dievaluasi. Prinsipnya kita akan terus kawal dua program ini agar berjalan lancar dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Baher.

Pada pelaksanaannya masyarakat sebagai penerima bantuan juga dituntut untuk berperan aktif dalam setiap proses pelaksanaannya, baik yang bersifat administrasi maupun teknis.

“Program ini BSPS ini ditujukan kepada warga yang kurang mampu untuk mendorong mereka agar bisa memiliki rumah layak huni dan mendapat lingkungan hidup yang sehat. Tentu dengan bantuan masyarakat sekitar, gotong-royong. Harapannya, tidak ada lagi warga Indramayu tinggal di rumah yang tidak layak huni. Sedangkan program PISEW diharapkan mendongkrak perekonomian desa. Sebab kehadiran infrastruktur yang bagus akan membuat jalan menuju pertanian menjadi lebih mudah dan lancar,” jelas Baher.

Sementara itu, mayoritas warga penerima bantuan program BSPS mengaku terharu dan gembira. Pasalnya, kondisi rumah mereka akan menjadi lebih baik dari kondisi rumah sebelumnya.

Program BSPS hasil perjuangan suami Hj Nurkomala itu dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. Terlebih ditengah pandemi Covid-19 ini. Di kala himpitan kondisi ekonomi, mereka akhirnya bisa memiliki rumah yang sehat dan laik huni.

Seperti warga di Desa Patrol Lor yang mengaku sebelum mendapatkan bantuan Program BSPS atap rumahnya sering bocor jika hujan. Kini dia dan keluarganya sangat senang karena rumahnya diperbaiki menjadi lebih layak huni. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: