Satu Kelas Hanya 18 Siswa, Sehari Hanya Tiga Jam Pelajaran

Satu Kelas Hanya 18 Siswa, Sehari Hanya Tiga Jam Pelajaran

Pembelajaran tatap muka (PMT) bagi siswa SMA/SMK sederajat di Kabupaten Indramayu telah dimulai Senin (6/9) kemarin. PMT ini disambut gembira oleh para siswa. Terlebih para siswa baru (kelas X) yang memang baru masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun mereka tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

UTOYO PRIE ACHDI, Indramayu

SEJUMLAH siswa dengan tertib memasuki halaman sekolah SMKN 1 Indramayu. Dengan memakai seragam yang masih baru, karena memang baru masuk kelas X setelah lulus dari SMP, mereka harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas. Satu per satu para siswa ditembak “thermogun” sebelum masuk kelas.

Lolos dalam pengukuran suhu tubuh, mereka juga diwajibkan mencuci tangan pakai sabun. Wastafel atau tempat cuci tangan sudah disiapkan di depan kelas masing-masing. Usai cuci tangan mereka langsung masuk ke kelas masing-masing.

Di dalam ruang kelas, protokol kesehatan tetap diterapkan. Selain memakai masker, tempat duduk juga diberi jarak sehingga tidak saling berhimpitan. Satu ruangan yang biasanya diisi 36 siswa, kali ini hanya diisi 50 persen atau 18 siswa.

“Untuk proses pembelajaran, satu kelas hanya diisi 18 siswa. Jadi ada shift pagi pukul 08.00 sampa 11.00, dan shift siang pukul 13.00 sampai 16.00,” kata Kepala SMKN 1 Indramayu, Yayat Hidayat, Selasa (7/9).

Yayat mengungkapkan, proses pembelajaran tatap muka di sekolahnya berjalan lancar. Para siswa dan guru juga mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan. Meski mereka sudah menjalani vaksin, namun tetap waspada dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Salah seorang siswa yang mengaku bernama Rizki mengatakan, sangat senang bisa berangkat ke sekolah meski masih dalam situasi pandemi. Pasalnya, Rizki mengaku, selama ini sudah sangat jenuh di rumah.

Dengan dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah, diharapkan proses belajar mengajat bisa lebih maksimal.

“Kalau lewat daring kan waktunya terbatas dan kadang juga kurang jelas. Dengan melalui tatap muka langsung tentunya diharapkan lebih baik lagi,” ujarnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: