Uji Coba Teknologi, Semprot Tanaman Padi Gunakan Drone Lebih Cepat dan Tepat
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung pangan nasional di Indonesia, dengan produksi padi yang surplus setiap tahunnya. Sejumlah inovasi pun terus dilakukan guna mendukung produksi yang stabil. Salah satunya adalah di bidang teknologi.
UTOYO PRIE ACHDI, Indramayu
BERTEMPAT di areal persawahan di Desa Srengseng Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, pihak Pemerintah Kecamatan Krangkeng bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat melakukan uji coba penggunaan drone untuk melakukan penyemprotan pestisida ke sawah.
Drone yang dipergunakan tentu saja bukan drone yang biasa digunakan oleh fotografer, melainkan drone berukuran besar yang mampu mengangkut cairan untuk disemprotkan.
Camat Krangkeng, Ali Alamudin mengatakan, penggunaan drone ini bukan untuk memutus atau menghilangkan tenaga manusia.
Drone ini sebagai langkah antisipasi, ketika sudah susah untuk mencari tenaga kerja terutama buruh tani. Apalagi di wilayah kecamatan Krangkeng sedang dibangun pabrik, yang tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja.
“Penggunaan drone ini sangat tepat untuk sawah yang kena hama. Waktunya juga lebih cepat. Kalau dengan cara manual butuh waktu satu hari, dengan drone 1 hektare hanya butuh waktu 20 menit untuk melakukan penyemprotan,” kara Ali.
Bussiness Development PT Malindo, Puguh Wahyudi menjelaskan, banyak keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan drone untuk melakukan penyemprotan tanaman padi.
Yang pasti tepat dosis karena sudah diukur terlebih dahulu. Volume spray juga sudah terukur yaitu 30 liter per satu hektare.
“Satu hektare hanya butuh waktu 20 menit atau dua kali drone terbang. Jadi memang sangat cepat dan tepat,” tandasnya.
Puguh menambahkan, untuk bisa menggunakan jasa drone tersebut petani bisa membuka aplikasi “drone spray” pada handphone untuk melakukan order. Adapun jasa untuk penggunaan drone tersebut sebesar Rp250 ribu per hektare.
Sementara penyuluh pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Krangkeng Wartoyo mengungkapkan, pihaknya menyambut baik adanya inovasi teknologi di bidang pertanian ini.
Menurutnya, dengan penggunaan drone tentunya diharapkan produksi padi juga akan meningkat karena terbebas dari serangah hama dan penyakit. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: