Waduh, Ternyata Eropa dan Amerika Negara Terbanyak yang Terinfeksi Monkeypox

Waduh, Ternyata  Eropa dan Amerika Negara Terbanyak yang Terinfeksi Monkeypox

Radarindramayu.id, JAKARTA - Waduh ternyata Eropa dan Amerika merupakan negara yang paling terkena dampak wabah cacar monyet, hal ini disampaikan oleh Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia(WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (27/7).

18 ribu kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 78 negara, sekitar 70 persen di antaranya berasal dari Eropa, dan 25 persen lainnya dari Amerika. Kedua negara ini telah menyumbang sebanyak 95 persen kasus yang terdiagnosis dari berbagai negara.

Seperti yang Tedros katakan 98 persen kasus yang dilaporkan terjadi akibat hubungan menyimpang antara pria dengan pria, ia menekankan bahwa stigma dan diskriminasi ini dapat sama berbahayanya dengan virus apa pun.

Untuk itu Direktur WHO mengimbau agar semua pihak bisa memerangi stigmatisasi wabah cacar monyet ini.

BACA JUGA:Terungkap! Istri Ferdy Sambo Sempat Lakukan Aktivitas Ini dengan Brigadir J, Komnas HAM: Itu Kelihatan..

“Seperti yang telah kita lihat dengan informasi yang salah tentang Covid-19 yang menyebar dengan cepat, jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, organisasi media untuk bekerja sama dalam mencegah dan melawan informasi yang berbahaya,” katanya dilansir dari RMOL.id.

WHO yang telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan ini mendesak agar semua negara menganggap serius wabah cacar monyet  dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan.

“Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan dan membuat pilihan yang aman,” ujar Tedros. Ia lebih lanjut menganjurkan kepada masyarakat agar  saat ini mengurangi hubungan menyimpang yang dilakukan antara sesama jenis untuk menghindari terpaparnya virus monkeypox ini.

Sementara itu, Kanada, Uni Eropa, dan AS telah menyetujui vaksin yang disebut MVA-BN (Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic) untuk digunakan melawan monkeypox, dan dua vaksin lainnya yang sedang diuji.

Namun, karena masih kurangnya data tentang keefektivitasan dan dosis vaksin, saat ini WHO belum merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet. WHO juga menghimbau agar semua negara yang sedang mengelola vaksin agar mengumpulkan data yang cukup tentang efektivitasnya.

BACA JUGA:Tim Forensik Buat Pengakuan, Terkait Otopsi Jenazah Brigadir J

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: