Waspada jika Shockbreaker Mati

Waspada jika Shockbreaker Mati

CeK LAnGsUnG: Kondisi shockbreaker harus sering dicek.--

Radarindramayu.id, CIREBON - Shockbreaker merupakan salah satu perangkat di sepeda motor yang berfungsi untuk meredam goncangan-goncangan pada sepeda motor ketika melewati permukaan jalan yang yang bergelombang. Untuk itu, keberadaan shockbreaker sangat penting untuk kenyamanan berkendara. Pengguna sepeda motor harus mengetahui kondisi shockbreaker. Juga, bagaimana mengetahui kondisinya, apakah harus segera diganti atau tidak.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, cara kerja dari shockbreaker menggunakan sistem hidrolik untuk menyerap goncangan dan getaran pada sepeda motor. Selain itu, shockbreaker berhubungan secara langsung dengan kestabilan sepeda motor. Apalagi saat pengendara menggunakan sepeda motor melewati jalanan  menikung, shockbreaker yang mempunyai kualitas baik, sangat dibutuhkan agar motor tetap stabil, tidak oleng dan tidak membuat Anda terjatuh sehingga berkendara dengan rasa aman dan nyaman.

Usia pakai shockbreaker tidak tergantung dari berapa lamanya digunakan. Tapi bisa diperhatikan dan dillihat dari gejala dan tanda-tanda secara fisik yang terdapat pada shockbreaker tersebut. "Selain itu, usia pakai shockbreaker juga dipengaruhi oleh kondisi jalan yang biasa dilewati, beban kendaraan, serta cara perawatannya," ungkapnya.

Untuk memastikan shockbreaker harus diganti, bisa dilihat dari dua kondisi. Yaitu, secara visual dan secara fungsi. Jika dilihat secara visual, langkah yang bisa dilakukan untuk mengetahui kapan shockbreaker motor harus diganti, yaitu dengan memeriksa kondisi fisiknya secara langsung. Perhatikanlah shockbreaker dari kerusakan yang mungkin terjadi.

BACA JUGA:Pedagang Arang dan Tusuk Sate Laris Manis

"Jika terdapat rembesan oli, lapisan chrome terkelupas (pipa shock depan), shockbreaker bengkok, terdapat retakan-retakan, pegas shockbreaker patah, itu tandanya perlu diganti," ungkapnya.

Kemudian, jika dilihat dari fungsinya, sebaiknya periksa fungsi shockbreaker dengan melakukan beberapa pemeriksaan. Misalnya, shockbreaker terasa keras atau tidak bisa menyerap getaran saat sepeda motor dikendarai dan menerima goncangan akibat kondisi jalan yang tidak rata tetapi getaran pada sepeda motor tidak mampu diserap dengan baik oleh shock absorber. Naikkan standar tengah dan standar samping, kemudian tegakkan posisi sepeda motor, lalu tekan dengan tenaga yang cukup besar beberapa kali ke arah bawah pada area behel belakang motor sambil memperhatikan respons pada sepeda motor. 

Shock absorber dianggap masih layak pakai apabila mampu menyerap dan menahan tekanan tersebut, serta bisa Kembali ke posisi semula tanpa adanya pantulan tambahan setelah ditekan beberapa kali. "Jika respons yang diterima justru sebaliknya, artinya shock absorber sudah harus diganti," terangnya.

BACA JUGA:Mobil Kebakaran di Subang, Ternyata Pulang Nonton Piala AFF U-19, Perjalanan ke Indramayu

Perawatan shockbreaker cukup mudah. Cukup dengan bersihkan secara rutin komponen dari debu, kotoran, lumpur, maupun zat lain. Setelah sepeda motor digunakan untuk berkendara dan terkena hujan, sebaiknya sepeda motor dan shockbreaker dibilas dan dibersihkan menggunakan air bersih. Lakukan perawatan rutin sepeda motor di bengkel resmi atau AHASS terdekat agar seluruh komponen sepeda motor selalu dalam kondisi prima. Sehingga performa sepeda motor selalu terjaga.

"Pengguna sepeda motor Honda juga dapat memanfaatkan layanan booking service atau layanan kunjung AHASS untuk yang memiliki waktu terbatas dalam hal perawatan sepeda motor," pungkasnya. (apr)

BACA JUGA:PAW Anggota DPRD Indramayu dari PKB, Kiki Arindi Gantikan Posisi H Casmuni

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: