Fokus Jelang Armuzna, Makin Ketat, Rombongan Sempat Tertahan Hampir 1 Jam
maKiN DeKaT: Tenda-tenda sudah terpasang di arafah jelang puncak haji 8 Juli 2022.-Adun Sastra-
Radarindramayu.id, MAKKAH - Menjelang kegiatan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Pemerintah Arab Saudi makin mengetatkan pemeriksaan. Sepertinya tidak mau kecolongan adanya jamaah haji ilegal masuk wilayah Armuzna.
Pengetatan pemeriksaan dirasakan rombongan jamaah Indramayu yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 17 JKS. Seperti dilaporkan Adun Sastra, GM Radar Indramayu (Radar Cirebon Group) yang kini di Tanah Suci, mereka sempat dihentikan petugas dan harus menjalani proses pemeriksaan selama hampir satu jam.
Ceritanya, rombongan (kloter) 17 JKS baru saja mengambil miqat atau perbatasan wilayah, di mana jamaah haji harus memakai baju ihram di Masjid Ji’ronah. Ji'ronah adalah sebuah kampung berjarak sekitar 16 Km dari Makkah.
Di situ, petugas kepolisian Arab Saudi menahan bus yang ditumpangi rombongan itu. Hampir satu jam, petugas memeriksa kelengkapan surat kendaran bus yang mengangkut jamaah. Tak hanya itu, petugas juga meminta seluruh dokumen jamaah.
Beruntung, semua surat dan dokumen jamaah haji lengkap. Selanjutnya petugas melepaskan kendaraan. Pembimbing haji Kloter 17 JKS, KH Syaerozi mengatakan pelaksanaan haji tahun memang sekarang memang super ketat.
BACA JUGA:Lawan Brunei Darussalam, Timnas U-19 Dipastikan Tanpa Ferarri
“Kita bisa lihat sendiri, hampir di seluruh ruas jalan berjejer ratusan petugas. Mereka dengan super ketat melakukan pengecekan setiap kendaraan yang masuk ke Makkah. Tanpa kecuali. Sehingga jangan harap bisa masuk ke Makkah apabila tidak ada surat tanda masuk ke Tanah Suci,” terang KH Syaerozi.
Diceritakan KH Syaerozi, meski beberapa hari lagi puncak haji dilaksanakan, petugas Daerah Kerja (Daker) Makkah mengalami kesulitan untuk mendapatkan surat tasrekh atau surat masuk ke Arafah.
“Tidak semua petugas haji saja bisa dapat tasrekh yang setiap harinya mengantar kegiatan jamaah haji. Apalagi bukan petugas haji dan ini sangat menyulitkan petugas yang ada di wilayah Daker. Kalau sampai mereka tidak bisa masuk, siapa yang akan bisa membantu jamaah haji,” imbuhnya.
BACA JUGA:Layanan SIM Keliling Ada di Pasar Patrol Ya..! Cek Persyaratan yang Harus Dibawa
Sementara itu, tampak sejumlah tenda sudah terpasang di Arafah guna pelakasanaan wukuf. Jamaah haji tahun ini dimanjakan. Itu karena di dalam tenda yang akan digunakan jamaah bermalam di Arafah dan Mina, dilengkapi dengan fasilitas layaknya hotel. Setiap jamaah kebagian satu kasur atau tempat tidur, bantal dan selimut, serta ruangan ber- AC.
“Kalau tahun sebelumnya jamaah cukup tidur beralasan tikar saja, maka sekarang dimanjakan dengan fasilitas layaknya haji plus,” kata Ahmad Yani, salah satu petugas Daker Makkah.
ROMPI PENURUN SUHU
Sementara itu, saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina mulai 8 Juli mendatang, diperkirakan terjadi panas ekstrem. Suhu bahkan bisa mencapai di atas 50 derajat celcius. Pada kondisi itu, biasanya terjadi kasus heat stroke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: