Di Kansas, Ribuan Hewan Ternak Mati Karena Stres Suhu Panas

Di Kansas, Ribuan Hewan Ternak Mati Karena Stres Suhu Panas

Oklahoma National Stockyards/Net--

Radarindramayu, KANSAS -Akibat suhu panas ekstrem, kelembaban tinggi, dan sedikitnya embusan angin dalam beberapa hari terakhir,  menyebabkan ribuan ternak di tempat pemberian pakan di KANSAS barat daya AS, mati karena stres.

Data jumlah terakhir hewan mati masih belum jelas, tetapi hingga Kamis setidaknya 2.000 kematian terkait panas telah dilaporkan ke Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas, badan negara bagian yang membantu membuang bangkai hewan.

Matt Lara yakni Juru bicara agensi mengatakan dia memperkirakan jumlah itu akan meningkat karena lebih banyak feedlot yang melaporkan kerugian akibat gelombang panas minggu ini.

Dilaporkan pemicu Kematian ternak yang tidak berdasar di media sosial dan di tempat lain bahwa ada sesuatu selain cuaca yang berperan, tetapi pejabat pertanian Kansas mengatakan tidak ada indikasi penyebab lain.

BACA JUGA:Ini Penampilan Samsung Galaxy Z Flip4 Lebih Tipis

Seperti dikutip dari AP, "Ini adalah peristiwa cuaca yang sebenarnya - itu diisolasi ke wilayah tertentu di Kansas barat daya," kata AJ Tarpoff, seorang dokter hewan ternak di Kansas State University, Jumat (17/6).

"Ya, suhu naik, tetapi alasan yang lebih penting mengapa itu berbahaya adalah bahwa kami mengalami lonjakan besar dalam kelembaban dan pada saat yang sama kecepatan angin benar-benar turun secara substansial, yang jarang terjadi di Kansas barat," lanjutnya.

Dikutip dari kantor berita Rmol.id, Scarlett Hagins, juru bicara Kansas Livestock Association mengatakan bahwaa pekan lalu, suhu berkisar antara 21-26 derajat Celcius, tetapi pada hari Sabtu mereka melonjak lebih tinggi dari 37,7 Celsius.

BACA JUGA:Gara-gara Harga Paket Haji

"Dan perubahan mendadak yang tidak memungkinkan ternak untuk menyesuaikan diri yang menyebabkan masalah stres panas pada mereka," kata Hagins.

"Kematian tersebut merupakan kerugian ekonomi yang sangat besar karena hewan-hewan yang biasanya memiliki berat sekitar 680kg, bernilai sekitar 2000 dolar AS per ekor," ujarnya.

Hagins mengatakan kematian terkait panas di industri ini jarang terjadi karena peternak mengambil tindakan pencegahan seperti menyediakan air minum tambahan, mengubah jadwal makan sehingga hewan tidak mencerna selama panas hari, dan menggunakan sistem penyiram untuk mendinginkan mereka.

“Tekanan panas selalu menjadi perhatian sepanjang tahun ini untuk ternak sehingga mereka memiliki protokol mitigasi yang disiapkan untuk hal semacam ini,” katanya.

BACA JUGA:Soal Sandal Jepit Hanya Imbauan, tidak ada tilang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: