DPRD Panggil Pejabat DPUPR, Asep Optimistis Perbaikan Jalan Mulai Minggu Depan

INDRAMAYU-Banyaknya keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak, baik melalui media sosial maupun saat kegiatan reses anggota DPRD, membuat para wakil rakyat yang ada di DPRD Indramayu geram.
Melalui Komisi IV, DPRD Indramayu memanggil pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), guna menanyakan permasalahan tersebut, Selasa (7/6).

Ketua Komisi IV DPRD Indramayu, M Alam Sukmajaya ST MSi mengaku geram dengan kinerja Dinas PUPR yang lamban. Menurut Alam, idealnya pelaksanaan pembangunan sudah bisa berjalan pada awal tahun 2022 atau paling lambat bulan Maret. Tapi hingga awal Juni ini belum juga ada perbaikan.

“Saya rasa wajar kalau masyarakat kecewa dan banyak yang mengumpat lewat media sosial, terkait kondisi jalan yang rusak dimana-mana dan tak kunjung diperbaiki,” ungkap politisi Partai Golkar yang cukup kritis ini.

Dalam beberapa kali rapat pimpinan maupun rapat komisi, pihaknya sudah mengingatkan agar ada paradigma baru di Indramayu. Seperti di daerah lain, perencanaan pembangunan itu sudah selesai pada bulan Desember. Sehingga awal tahun atau minimal bulan Maret pekerjaan sudah berjalan.

BACA JUGA:Viral Video Call Sex Pejabat Dinsos Lombok

Anggota Komisi IV, H Ruswa MPdI juga mempertanyakan kinerja Dinas PUPR yang menurutnya lamban. Jadi sangat wajar kalau masyarakat hampir di semua wilayah teriak-teriak minta jalan segera diperbaiki. “Dinas PUPR harus bisa memberikan penjelasan kenapa sampai terlambat melakukan perbaikan jalan, padahal ini sudah triwulan kedua,” ujar politisi PKS ini.

Kepala Dinas PUPR, Asep Abdul Mukti berkilah, perbaikan jalan memang melalui proses panjang dimulai dari perencanaan dan saat ini sudah memasuki tahapan lelang pekerjaan. Asep bahkan optimis minggu depan pekerjaan perbaikan sudah bisa dilakukan.

Ditanya tentang kondisi jalan yang rusak dan butuh perbaikan, Asep mengaku tidak hafal angkanya. Dia hanya mengklaim kalau kondisi jalan di Kabupaten Indramayu 62 persenan masih baik. Dan sisanya masih perlu perbaikan. “Sekitar tiga ratus kilometer yang mengalami kerusakan,” tuturnya singkat. (oet)

BACA JUGA:Jemaah Haji Dilarang Dekat Unta Selama di Saudi, Ini Alasannya

Sumber: