Ngeri, Longsor dan Banjir Menerjang Brazil, 44 Tewas dan 55 Hilang

Ngeri, Longsor dan Banjir Menerjang Brazil, 44 Tewas dan 55 Hilang

Hujan deras di timur laut Brazil menewaskan sedikitnya 44 orang dan puluhan lainnya hilang. Peristiwa ini terjadi sejak Minggu 21 Mei 2022.-Twitter/@501Awani-Disway.id-Disway.id-Disway.id

Radarindramayu, BRAZIL -
Tak sedikitnya 44 orang tewas  dan puluhan lainnya hilang.
Akibat Hujan deras di timur laut BRAZIL.

Dari pernyataan pemerintah BRAZIL, Senin 30 Mei 2022, saat tim penyelamat memanfaatkan jeda hujan untuk mencari korban selamat.

Menteri Pembangunan Daerah Daniel Ferreira pada konferensi pers di Recife, ibu kota negara bagian Pernambuco timur laut yang terkena dampak parah mengatakan, “Kami mencatat 44 orang tewas, 56 hilang, 25 terluka, 3.957 tanpa tempat tinggal dan 533 mengungsi," katanya.

Tragedi bencana tersebut akibat serangkaian tanah longsor dan banjir mematikan yang dipicu oleh cuaca ekstrem di BRAZIL.

BACA JUGA:Lesbumi Gelar Pelatihan Cinematography

Sejumlah korban tewas meningkat dari 34 sejak Sabtu, dengan sedikitnya 28 tewas akibat tanah longsor, saat hujan lebat menyebabkan sungai meluap dan aliran lumpur menyapu semua yang dilaluinya.

Sedangkan pihak berwenang memperingatkan bahwa hujan lebat diperkirakan akan berlanjut pada hari ini, tetapi badai mereda di pagi hari.

Pada saat cuaca buruk, sekitar 1.200 personel melanjutkan pekerjaan pencarian dan penyelamatan, kata pejabat negara, tetapi Ferreira mendesak agar berhati-hati.

BACA JUGA:Real Madrid Juara Liga Champion Berapa Kali? Kali Ini Sudah yang Ke-14

“Meskipun saat ini hujan sudah berhenti, namun kami memperkirakan hujan lebat akan terjadi dalam beberapa hari ke depan,” katanya. 

"Jadi hal pertama adalah mempertahankan langkah-langkah perlindungan diri. Kejadian kali pertama pada Jumat malam dan Sabtu pagi, volume curah hujan mencapai 70 persen dari yang diperkirakan sepanjang Mei di beberapa bagian Recife,” paparnya.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan petugas penyelamat dan sukarelawan membersihkan tumpukan puing di Jardim Monteverde, di perbatasan antara Recife dan kotamadya Jaboatao dos Guararapes.

Tempat dimana 19 orang tewas pada Sabtu pagi akibat tanah longsor yang mengoyak rumah-rumah yang dibangun dengan genting.

BACA JUGA:Tiktokers Berkerudung Viral

Luiz Estevao Aguiar, yang tinggal di kota setempat menyebut, 11 kerabatnya hilang dalam bencana tersebut, katanya kepada TV Globo. 

"Adik saya, ipar saya, 11 orang dari keluarga saya meninggal," katanya sambil berlinang air mata.

Presiden Brazil Jair Bolsonaro berjanji akan melakukan perjalanan ke Recife untuk melihat kondisi di sana. 

BACA JUGA:Real Madrid Juara Liga Champions, Raih Gelar ke 14

Selama setahun terakhir, ratusan warga Brasil tewas dalam banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras.

Pada bulan Februari, lebih dari 230 orang tewas di kota Petropolis, ibukota musim panas abad ke-19 kekaisaran Brazil saat itu, di negara bagian Rio de Janeiro.

Awal bulan lalu, 14 lainnya tewas akibat banjir dan tanah longsor di negara bagian itu. Para ahli mengatakan musim hujan di Brazil ditambah dengan La Nina. 

Pendinginan siklus Samudra Pasifik dipicu oleh perubahan iklim. Karena atmosfer yang lebih panas menampung lebih banyak air, pemanasan global meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem.

Risiko dari hujan lebat ditambah dengan topografi dan konstruksi yang buruk di kota-kota kumuh yang dibangun di daerah curam.

Menurut ahli meteorologi Estael Sias, dari badan MetSul, hujan lebat yang melanda Pernambuco dan, pada tingkat lebih rendah. Sedikitnya 4 negara bagian timur laut tedampak fenomena musiman khas yang disebut gelombang timur. (disway)

BACA JUGA:Cinta Sejati

Artikel ini sudah tayang di Harian Disway dengan judul: "44 Tewas, 56 Hilang Setelah Tanah longsor dan Banjir Menghantam Brazil"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id