Andalkan Jalan Alternatif hingga Sejumlah Pengendara Nekat Terobos Median Jalan
NEKAT: Sejumlah pengendara terpaksa menerobos median jalan dan sebagaian lagi memilih jalan tikus akibat u-trun masih ditutup, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU
Radarindramayu - Memasuki H+8 Lebaran, sejumlah simpang empat dan u-turn masih ditutup. Hal ini karena arus balik melalui Jalur Pantura masih berlangsung.
Kondisi ini membuat warga lokal yang beraktivitas mengalami kesulitan dan nekat mengambil jalan pintas.
Sejumlah pekerja lapangan harus mengandalkan jalan tikus atau alternatif. Selain itu, mereka juga nekat dengan menerobos median jalan.
Hal itu dilakukan demi memangkas waktu lebih singkat jika harus memutar arah dengan jarak yang cukup jauh akibat sejumlah u-trun masih ditutup.
BACA JUGA:Antisipasi Dampak Sosial Pipa Bocor, Ceceran Minyak Diharapkan Tak Cemari Lahan Pertanian
BACA JUGA:Nelayan Minta Jaminan Sosial, Baru 550 Orang Terdaftar di BPJS
Namun, mereka harus merogoh kocek yang lumayan apabila melintasi jalan tikus atau menerobos median jalan.
Afifudin (34), seorang pekerja swasta mengatakan, masih ditutupnya u-turn dan lampu merah di sepanjang Jalan Pantura membuatnya harus beraktivitas menggunakan jalan-jalan alternatif atau jalan tikus.
Bahkan, dirinya rela menerobos median jalan dan u-turn yang di bongkar paksa para pemuda.
BACA JUGA:Ayla Tertabrak Truk Tangki, Pengemudi Luka-luka
BACA JUGA:Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tinggi Sepanjang 2022
“Kadang aktivitas di lapangan kan kesana kemari, sedangkan putaran dan lampu merah masih ditutup. Sekali jalan bisa putar arah lebih dari 2 kali.
Terpaksa ikut menerobos median jalan walaupun harus merogoh kocek,” ujarnya.
Menurutnya, masih ditutupnya u-turn berdampak pada meningkatnya konsumsi baham bakar untuk kendaraannya. Uang bensin juga ikut bertambah karena jarak tempuh nambah.
“Semoga besok (hari ini, red) bisa dibuka lagi, soalnya lumayan bagi pekerja swasta seperti saya yang di lapangan sudah capek tenaga dan biaya ongkos juga,” ujarnya.
Sementara itu, Juhana (43), lebih memilih mengunakan jalan alternatif atau jalan tikus yang lebih aman dibandingkan harus melawati u-turn yang dibongkar paksa.
Namun, dirinya harus mengeluarkan dana tambahan lebih besar karena jalan alternatif juga dijaga warga dan pemuda.
“Jika dihitung lebih dari 10 orang. Jika ngasih 2 ribuan saja, untuk sampai tempat tujuan di jalan saja sudah habis Rp20 ribuan. Tapi yang penting aman, semoga besok bisa segera dibuka kembali arus balik juga mulai berkurang,” ujarnya. (oni)
BACA JUGA:Take Down Konten LGBT di YouTube Lalu Deddy Corbuzier Minta Maaf
BACA JUGA:Kemenkeu Perkuat Fasilitas Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar indramayu