Yang Tersisa dari Arus Mudik dan Balik di Jalur Pantura, Volume Sampah Meningkat 40 Persen

Yang Tersisa dari Arus Mudik dan Balik di Jalur Pantura, Volume Sampah Meningkat 40 Persen

VOLUME NAIK: Dua bak kontainer dipenuhi sampah di Jalan Pantura Lama Widasari, kemarin. Selama arus mudik dan balik volume sampah naik hingga 40 persen. FOTO: ANANG SYAHRONI/ RADAR INDRAMAYU--

 

Puncak arus mudik dan bali sudah selesai. Namun, pasca arus balik Lebaran, tidak hanya dipadati volume kendaraan, tetapi volume sampah menjadi meningkat. Hal itu tampai di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) di wilayah Eks Kawedanan Jatibarang.

 

 

 

ANANG SYAHRONI, Jatibarang

 

PARA pemudik yang hendak balik ke ibu kota tidak hanya sekadar istirahat saat berada di jalur pantura. Tetapi mereka juga membawa sampah plastic dan kertas bekas makanan dan minum selama perjalanan.

 

“Jelas dengan kehadiran pemudik saat arus mudik maupun balik ini volume sampah meningkat, karena mereka membawa sampah saat beristirahat,” ujar Pengawas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Eks Kawedanan Jatibarang Odong S SH kepada wartawan koran ini, kemarin.

BACA JUGA:Hadiri Halalbihalal, Bupati Kompak dengan Ketua DRPD

 

Diungkapkan Odong, peningkatan volume sampak saat arus mudik dan balik sekitar 30- 40 persen.

 

Hal itu, terlihat dari banyaknya TPS-TPS yang masih dipenuhi sampah yang menggunung  terutama di jalan-jalan pantura lama dan baru di Kecamatan Widasar.

 

Peningkatan sampah tersebut, membuat TPS dipenuhi sampah dan ada sebagaian kontener tempat menampung sampah di satu titik tidak dapat menampung sampah sehingga sampah meluber ke jalan.

BACA JUGA:Jokowi-Ma’ruf Amin Silaturahmi Idul Fitri

 

Hal itu, membuat petugas kebersihan pengangkut sampah harus ekstra keras bekerja agar sampah yang menumpuk bisa diangkut sehingga usai musim arus mudik dan balik volume sampah bisa kembali normal. 

 

“Sebagai pengawas ketika ada luapan volume sampah yang sudah meluber tidak tertampung TPS atau bak kontainer langsung koordinasi dengan petugas pengangkut sampah untuk segera diangkut, agar sampah terus menumpuk yang pada akhirnya limpas kemana-mana,” ujarnya. 

 

Dijelaskan Odong, peningkatan volume sampah kembali terasa di tahun ini, karena semenjak adanya masa pandemi virus corona selama dua tahun yang lalu tidak ada arus mudik ataupun balik. Sehingga jalanan pantura sepi kendaraan, dan tidak ada warung-warung yang berdiri di sepanjang jalan pantura.

BACA JUGA:Begal Salah Sasaran, Prajurit TNI Bekuk Salah Satu Pelaku

 

“Yang biasanya volume sampah tiap TPS hanya dua rit, sekarang  bisa sampai 3 rit, ya harus tiga kali angkut. Namun karena jatah angkut ke TPA setiap harinya dua rit saja dan itu menyisahkan satu rit di TPS,” bebernya.

 

Diakuinya pengangutan sampah di TPS belum maksimal karena selain volume sampah naik juga karena armada pengangkut yang terbatas. “Pengangkutan sampah selama arus mudik dan balik tidak maksimal karena keterbatasan armada,” pungkasnya. (*)

BACA JUGA:Bantah Pungli di Wisata Situ Bolang, Kuwu Jatisura Sebut Retribusi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: