Siap Duel Adu Nyali di Qatar! Mike Rajasa Siap Hadang Brazil, Honduras, dan Zambia!
Siap Duel Adu Nyali di Qatar! Mike Rajasa Siap Hadang Brazil, Honduras, dan Zambia!-Instagram: @futboll.indonesiaa-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Di tengah riuhnya harapan sepak bola Indonesia, satu nama tiba-tiba melejit jadi sorotan nasional yaitu Mike Rajasa Hoppenbrouwers.
Seorang kiper berusia 16 tahun yang lahir di Amsterdam, kini memilih berkostum Merah Putih dan siap beraksi di panggung Piala Dunia U-17 Qatar.
Dengan postur jangkung 185 cm, refleks kilat, dan kaki kanan kuat, Mike bukan cuma wajah baru Garuda Muda, tapi juga menjadi simbol mimpi diaspora: generasi global yang siapa pun bisa jadi inspirasi negeri.
Di antara deretan pemain muda, Mike membawa darah Mamasa, Sulawesi Barat dari sang ibu, ia tumbuh di tanah Belanda, tempat sepak bola adalah budaya utama negara tersebut, namun hatinya tetap memilih Indonesia.
BACA JUGA:PSSI Klarifikasi Belum Pilih Pelatih Baru! Jangan Terjebak Video Palsu tentang Timnas Indonesia!
Keputusan Mike membela Timnas jadi bukti bahwa cinta pada Indonesia tidak mengenal batas, dan keberanian memilih Merah Putih di usia belia layak jadi teladan bagi generasi muda di mana pun mereka berada.
Nama Mike Rajasa Hoppenbrouwers mulai ramai dibicarakan setelah pelatih Nova Arianto resmi memanggilnya untuk memperkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 Qatar.
Kehadiran Mike di bawah mistar Garuda Muda bukan sekadar pelengkap, melainkan jawaban atas kebutuhan Timnas.
Kiper gen-z ini yang tak hanya mengandalkan fisik, tapi juga refleks cepat, kemampuan membaca permainan, dan kepercayaan diri menghadapi tekanan laga kelas dunia.
BACA JUGA:Jangan Rusak Mental Pemain, Erick Thohir Minta Dukungan Penuh Kepada Suporter!
Mike lahir di Amsterdam pada 6 Februari 2009. Sejak kecil, ia bermain di tim akademi Belanda, mulai dari Ajax U-9 hingga U-13, sebelum bergabung ke FC Utrecht U-17 di 2025.
Europe punya tradisi panjang dalam mencetak penjaga gawang tangguh, dan pengalaman Mike meniti karier di sana membentuk karakter kompetitif dan teknik yang matang.
Selain itu, tingginya yang mencapai 185 cm adalah keunggulan signifikan, terutama di duel udara dan blocking bola mati.
Ibunya berasal dari Kecamatan Mosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sementara ayahnya asli Belanda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

