Kontroversi Qatar dan Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Mencuat! FIFA dan AFC Bungkam!

Kontroversi Qatar dan Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Mencuat! FIFA dan AFC Bungkam!

Kontroversi Qatar dan Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Mencuat! FIFA dan AFC Bungkam!-bataranews.com-Radar Indramayu

RADARINDRAMAYU.ID - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menolak memberikan jawaban terkait investigasi yang dilakukan oleh jurnalis The Athletic.

Jacob Whitehead, yang tengah mengusut kontroversi penunjukkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Sejumlah pertanyaan krusial telah diajukan oleh The Athletic, mulai dari kriteria penilaian bidding tuan rumah.

Dengan alasan Arab Saudi dan Qatar boleh bermain di kandang sendiri alih-alih di venue netral, sekaligus persoalan pengaturan jadwal pertandingan dan kuota tiket suporter. 

BACA JUGA:Radja Nainggolan Ungkap Penyesalan, Pilih Bela Timnas Indonesia daripada Belgia yang Tak Hargai Dirinya

Sayangnya, FIFA dan AFC memilih bungkam dan tidak memberikan salinan peraturan lengkap atau penjelasan resmi atas penunjukkan tersebut, memicu kritik luas dari pengamat dan publik bahwa proses ini kurang transparan.

Kasus ini mencuat setelah putaran kualifikasi keempat di zona Asia menghadirkan situasi yang dirasa tidak adil oleh banyak pihak. 

Termasuk Timnas Indonesia yang harus menghadapi Arab Saudi dan Qatar di kandang lawan yang notabene memiliki keuntungan besar. 

Penunjukan dua negara Timur Tengah ini menjadi kontroversial karena dianggap memberikan keuntungan home advantage yang signifikan sehingga mengaburkan prinsip netralitas yang biasanya diterapkan di babak kualifikasi tingkat lanjut. 

BACA JUGA:Usai Cedera dan Absen Tiga Laga, Emil Audero Siap Kembalikan Kekuatan Cremonese di Serie A

Kekecewaan makin menjadi setelah banyak suporter, terutama dari negara-negara yang bertanding, mendapatkan kuota tiket terbatas saat menyaksikan pertandingan melawan Qatar, meningkatkan kecurigaan akan adanya pengaturan yang tidak transparan.

Jacob Whitehead melalui liputannya di The Athletic berusaha mengurai berbagai aspek tokoh yang memengaruhi keputusan tersebut.

Seperti alasan kenapa Arab Saudi dan Qatar mendapat status unggulan teratas secara bersamaan, bagaimana jadwal pertandingan dibentuk, dan mengapa regulasi serta skor penilaian bidding tidak dibuka secara publik. 

Sayangnya, upaya investigasi yang dilakukan oleh The Athletic sampai saat ini masih menemui jalan buntu karena FIFA dan AFC menolak untuk membuka dokumen atau menjawab pertanyaan secara rinci. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait