Radja Nainggolan Ungkap Penyesalan, Pilih Bela Timnas Indonesia daripada Belgia yang Tak Hargai Dirinya
Radja Nainggolan Ungkap Penyesalan, Pilih Bela Timnas Indonesia daripada Belgia yang Tak Hargai Dirinya-- instagram @radja_nainggolan_l4 -- radar indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Mantan pemain timnas Belgia, Radja Nainggolan, kembali menarik perhatian publik setelah secara terbuka menyatakan bahwa ia lebih memilih membela Timnas Indonesia ketimbang Belgia.
Dalam wawancara bersama media Belgia, Het Belang van Limburg, Nainggolan mengaku menyesal atas keputusannya di masa lalu dan mengkritik keras mantan pelatih Belgia, Roberto Martínez.
“Sekarang saya mengatakan setiap hari. Saya lebih suka bermain untuk Indonesia,” ujar Nainggolan, dikutip dari Het Belang van Limburg (29/10).
Ucapannya itu menjadi sorotan luas karena dianggap menyinggung perbedaan penghargaan yang ia rasakan antara Belgia dan Indonesia.
BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Kertasemaya, Empat Orang Luka-Luka
Nainggolan, yang memiliki darah Batak dari sang ayah, merasa kariernya di timnas Belgia tidak pernah benar-benar dihargai meski telah mencatatkan 30 caps.
Ia menilai keputusan Martínez mencoretnya dari skuad Euro menjadi titik balik yang membuatnya kecewa.
Kebanggaan Membela Tim Nasional
Ia juga menambahkan bahwa pengalaman itu membuatnya berpikir ulang tentang arti loyalitas dalam sepak bola modern.
BACA JUGA:FIFA dan AFC Diam Seribu Bahasa, Ada Skandal di Balik Qatar & Arab Saudi?
Menurutnya, terkadang pemain lebih membutuhkan penghargaan dan kepercayaan daripada sekadar tampil di negara dengan reputasi besar.
Pengalaman itu pula yang membentuk pandangannya terhadap arti kebanggaan membela sebuah tim nasional.
“Bukan karena saya tidak suka Belgia. Karena saya telah melalui semua jenjang pemuda di Belgia. Tetapi karena rasa hormat yang saya dapatkan dari orang-orang di sana,” ungkapnya dengan nada menyesal.
Mantan bintang AS Roma dan Bhayangkara FC itu menilai Roberto Martínez gagal memaksimalkan potensi generasi emas Belgia.
BACA JUGA:Rahasia Modal Murah: Pinjam Angsuran KUR BRI Rp10 Juta dan Bayar Ringan Selama 2 Tahun
Kritik Nainggolan kepada Roberto Martinez
Menurutnya, pelatih asal Spanyol tersebut tidak punya arah taktik yang jelas selama menangani tim berjuluk Setan Merah itu.
“Dia bukan ahli sepak bola, dia pelatih yang sangat buruk. Belgia seharusnya bisa juara kalau bukan karena dia,” kata Nainggolan dengan tegas.
Ia juga menggambarkan betapa monoton gaya bermain Belgia kala itu.
BACA JUGA:Indramayu Jadi Pusat Vokasi Baru, Politeknik Tanah AIR Al-Zaytun Resmi Dimulai
“Dengan Martínez, tidak ada taktik, tidak ada strategi. Saat kami kesulitan, instruksinya cuma oper ke Hazard, De Bruyne, atau Lukaku. Tidak pernah ada gaya bermain, tidak ada rencana permainan,” lanjutnya.
Kini, di usia yang lebih matang dan masih aktif bermain bersama KSC Lokeren, Nainggolan merasa Indonesia akan lebih menghargai perjuangan dan dedikasi seorang pemain.
Ia menilai dukungan publik Indonesia terhadap para pemain keturunan adalah bukti nyata besarnya rasa hormat di negeri tersebut.
“Lihatlah Sandy Walsh atau Ragnar Oratmangoen. Mereka adalah pemain biasa, tetapi mereka sangat dihormati di sana. Untuk rasa hormat yang Anda dapatkan di sana, untuk itu Anda rela berkorban,” ucapnya dalam wawancara yang sama.
BACA JUGA:Pinjam Rp10 Juta di BRI? Begini Angsuran Selama 3 Tahun, Bikin Kaget!
Radja Nainggolan memang dikenal sebagai sosok yang blak-blakan dan tidak segan menyuarakan isi hatinya, termasuk ketika membahas kegagalan Belgia di ajang internasional.
Baginya, rasa hormat jauh lebih berarti daripada sekadar prestise negara sepak bola besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

