FIFA dan AFC Diam Seribu Bahasa, Ada Skandal di Balik Qatar & Arab Saudi?
FIFA dan AFC Diam Seribu Bahasa, Ada Skandal di Balik Qatar & Arab Saudi?-img.okezone.com-Radar Indramayu
BACA JUGA:60 Rumah Tidak Layak Huni di Singajaya Rampung Direnovasi
Selain itu, Whitehead juga menanyakan bagaimana jadwal pertandingan diputuskan, karena sejumlah negara peserta mengeluh tentang ketimpangan waktu istirahat antar laga.
Pertanyaan kelima berkaitan dengan isu suporter Jacob menyoroti fakta bahwa pendukung Uni Emirat Arab mendapat kuota tiket jauh lebih sedikit ketika tim mereka berhadapan dengan Qatar.
Terakhir, ia meminta agar AFC memberikan salinan lengkap peraturan kualifikasi ronde keempat, namun kembali tak mendapat jawaban.
Sikap bungkam FIFA dan AFC ini justru menambah kecurigaan publik.
BACA JUGA:Harmoni Energi dan Pangan, Pertamina EP Jatibarang dan STI Bangun Komunikasi untuk Keberlanjutan
Banyak pengamat menilai, Qatar dan Arab Saudi tengah menikmati “privilege politik dan finansial” karena posisi strategis mereka di dunia sepak bola Asia.
Qatar, misalnya, baru saja menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan segala fasilitas supermewahnya, sementara Arab Saudi sedang gencar menggelontorkan dana besar untuk membangun citra global lewat olahraga.
Transparansi menjadi hal yang kini dipertanyakan beberapa federasi Asia lain dilaporkan mulai mendesak AFC agar membuka data dan mekanisme penilaian.
Bahkan sejumlah fans sepak bola internasional menyerukan kampanye di media sosial dengan tagar #FairPlayForAsia sebagai bentuk protes terhadap keputusan yang dianggap tidak adil ini.
BACA JUGA:Daripada Beli Ikan, Masyarakat Indramayu Lebih Suka Beli Rokok
Jika AFC dan FIFA terus diam, maka bukan tidak mungkin publik akan semakin kehilangan kepercayaan terhadap integritas mereka.
Sepak bola, yang seharusnya menjadi simbol kejujuran dan sportivitas, justru bisa kembali tercoreng oleh kepentingan politik dan uang.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana AFC dan FIFA akan menanggapi desakan dunia internasional untuk menjelaskan secara terbuka proses di balik penunjukan tuan rumah kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

