Peluang Timnas Lolos Piala Dunia 2026 Tipis, Tapi Kluivert Punya Jawaban Tajam!
Peluang Timnas Lolos Piala Dunia 2026 Tipis, Tapi Kluivert Punya Jawaban Tajam!-encrypted-tbn0.gstatic.com-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Harapan besar rakyat Indonesia untuk melihat Timnas Garuda tampil di Piala Dunia 2026 kini diwarnai rasa waswas setelah laporan dari FootyRankings.
Akun yang dikenal kerap membagikan analisis dan prediksi berbasis peringkat FIFA itu menyebut peluang Timnas Indonesia untuk lolos otomatis ke Piala Dunia hanya sebesar 5 persen saja.
Angka itu sontak mengundang perdebatan luas di kalangan pecinta sepak bola nasional sebagian menilai hitungan tersebut terlalu pesimistis, mengingat perkembangan pesat tim di bawah asuhan Patrick Kluivert dalam beberapa bulan terakhir.
Namun, sebagian lainnya menilai angka itu mencerminkan realitas kerasnya kompetisi di Asia yang masih dikuasai oleh tim-tim kuat seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Arab Saudi.
BACA JUGA:Rincian Lengkap Pinjaman KUR BRI Plafon Rp100 Juta 2025!
Meski angka prediksi tersebut mengejutkan, banyak pihak menilai bahwa peluang 5 persen bukan berarti tidak mungkin.
Dalam sepak bola, segalanya bisa terjadi, apalagi Timnas Indonesia kini sedang mengalami momentum positif.
Dengan skuad yang semakin solid dan dukungan penuh dari federasi, publik menilai Garuda berpeluang mencetak sejarah.
Terlebih, di bawah arahan Patrick Kluivert, pola permainan Indonesia jauh lebih terorganisasi, disiplin, dan agresif dalam menyerang.
BACA JUGA:Cicilan Termurah Untuk Pinjaman Rp200 Juta Dari KUR BRI 2025 Terbaru Bulan Oktober1
Beberapa pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Thom Haye, Maarten Paes, hingga Ragnar Oratmangoen kini menjadi tulang punggung yang memperkuat pondasi tim secara teknis dan mental.
FootyRankings sendiri memaparkan bahwa rendahnya peluang Indonesia bukan karena kualitas permainan semata, tetapi faktor jadwal dan lokasi pertandingan yang kurang menguntungkan.
Dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dan Irak di wilayah Timur Tengah, di mana kondisi cuaca dan waktu istirahat menjadi tantangan tersendiri.
“Arab Saudi memiliki waktu istirahat lebih panjang dibanding Indonesia. Mereka memiliki enam hari antara laga pertama dan kedua, sementara Indonesia hanya punya tiga,” tulis laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

