Kuwait Batal! PSSI Janjikan Lawan Baru untuk Timnas Indonesia, Siapa yang Datang?
Geger! Kuwait Gagal Lawan Timnas Indonesia, PSSI Masih Mencari Pengganti-rctiplus.com-Radar Indramayu
Selain itu, menghadapi tim ASEAN juga lebih realistis dari segi logistik dan jadwal, karena jarak tidak terlalu jauh.
Kedua, PSSI bisa mempertimbangkan tim dari Asia Barat atau Asia Tengah. Negara-Negara seperti Yordania, Bahrain, atau Uzbekistan kerap menghadirkan gaya permainan yang berbeda, lebih mengandalkan fisik dan pressing tinggi.
Melawan tim semacam ini tentu akan memberi pengalaman berharga, apalagi jika Indonesia berencana tampil lebih kuat di ajang internasional.
Ketiga, jika ingin meningkatkan gengsi, PSSI bisa saja mencari lawan dari luar Asia, misalnya tim-tim dari Amerika Selatan atau Afrika. Meski lebih sulit diwujudkan, laga seperti ini akan menghadirkan sensasi tersendiri bagi publik Indonesia.
Bayangkan jika Garuda bisa menjajal kekuatan negara seperti Ghana, Nigeria, atau bahkan tim cadangan dari Amerika Selatan. Selain menambah pengalaman, hal ini juga akan menarik perhatian media internasional.
Namun, tentu ada kendala besar dalam mencari lawan di level tersebut, mulai dari jadwal padat FIFA Matchday, kesiapan negara lain untuk terbang jauh ke Asia, hingga biaya yang harus ditanggung.
Oleh karena itu, PSSI tampaknya akan lebih realistis dengan mendatangkan negara yang masih berada di kawasan Asia, namun tetap memiliki kualitas kompetitif.
Bagi publik, siapa pun yang akan menjadi lawan, harapannya sederhana, yaitu pertandingan uji coba ini benar-benar dimanfaatkan untuk mengasah taktik dan memperkuat chemistry antar pemain.
BACA JUGA:Thom Haye ke Persib? Rumor Panas Ini Bikin Bobotoh Deg-degan Menunggu Kepastian!
Mengingat Indonesia kini punya banyak talenta baru, laga internasional sangat penting agar mereka bisa mengukur sejauh mana level permainan dibandingkan tim lain.
Dengan begitu, meskipun Kuwait batal datang, para pecinta sepak bola Indonesia tetap bisa menaruh harapan besar bahwa PSSI akan menghadirkan lawan yang tepat.
Pada akhirnya, tujuan utama bukan sekadar mencari kemenangan instan, tetapi membangun mentalitas juang yang konsisten untuk menghadapi turnamen besar di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

