Sampai Bawa Nama Jordi Amat! Sumardji Akhirnya Buka Suara Tentang Pemain Keturunan di Super League!
Sumardji berikan komentar tentang pemain keturunan yang bermain di Super League-@mardji_smj-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menegaskan tidak ada masalah jika pemain keturunan memilih melanjutkan karier di Super League (liga Indonesia).
Ia justru meminta agar keputusan itu dipandang sebagai langkah yang patut didukung, bukan dicibir, karena peluang mendapat menit bermain reguler akan berdampak positif bagi performa mereka di Timnas.
Dalam pernyataan terbarunya, Sumardji menyoroti tren di mana beberapa pemain keturunan mempertimbangkan opsi berkarier di kompetisi domestik.
"Tanggapan dan cibiran negatif terhadap pemain-pemain Timnas kita yang bermain di Super League menurut saya hal yang tidak benar dan tidak baik. Sepertinya apa yang disampaikan oleh beberapa pelatih, seperti coach Rahmad Darmawan, di mana lebih baik bermain di sini mendapatkan jam terbang, daripada di luar negeri tidak dapat jam bermain," ujarnya.
Untuk mengilustrasikan pandangannya, Sumardji mengambil contoh Jordi Amat yang saat ini menjadi pilihan utama Persija Jakarta.
Menurutnya, regularitas menit bermain Amat di Persija membuat kualitas dan kepercayaan dirinya meningkat dibanding musim sebelumnya ketika ia hanya bermain sporadis.
"Kita lihat Jordi Amat di Persija, selalu menjadi pilihan utama. Sementara, di musim lalu dia hanya bermain beberapa pertandingan. Artinya apa? Pelatih Persija percaya kepada Jordi, bahwa dia itu layak untuk bermain," terang Sumardji.
Menit bermain, kata Sumardji, adalah faktor krusial dalam menjaga ritme, kebugaran, dan ketajaman taktik pemain.
BACA JUGA:Ekowisata Mangrove Karangsong: Dari Lintasan Bambu Rapuh Menuju Destinasi Bahari Berkelas
Pemain yang rutin mendapat jam terbang cenderung lebih cepat beradaptasi dengan tekanan pertandingan dan memiliki feel pertandingan yang sulit diperoleh hanya dari latihan.
Oleh karena itu, pilihannya bukan sekadar soal nama besar klub, melainkan soal kesempatan berkembang secara nyata.
Sumardji juga meminta publik dan pengamat untuk menilai keputusan pemain dari perspektif pengembangan jangka panjang Timnas.
Sumardji menjelaskan bahwa PSSI dan BTN bertanggung jawab memfasilitasi dialog antara klub, pemain, dan staf latihan agar setiap langkah karier pemain memberikan manfaat maksimal bagi Timnas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

