Mees Hilgers Ngambek? Duduk Manis di Tribun Saat Twente Dibantai!

RADARINDRAMAYU.ID - Drama transfer kembali menghantui FC Twente setelah bek andalan mereka, Mees Hilgers, terlihat duduk di tribun saat timnya harus menelan kekalahan 2-0 dari PSV Eindhoven pada laga Minggu sore.

Hal ini semakin menguatkan spekulasi bahwa sang pemain benar-benar ingin hengkang dari De Grolsch Veste.

Situasi memanas setelah jurnalis TC Tubantia, Leon ten Voorde, mengungkap bahwa meski FC Twente mengklaim belum ada tawaran resmi, agen Hilgers menyebut banyak klub berminat.

Pernyataan manajer Joseph Oosting seusai pertandingan, yang menekankan bahwa dirinya hanya ingin bekerja sama dengan pemain yang memiliki komitmen penuh terhadap klub.

BACA JUGA:Coach Nova Senyum Lebar! Timnas U-17 Indonesia Ternyata Dapat Uji Coba Lawan Tim Rahasia!

Hal ini menjadi sinyal jelas bahwa hubungan antara Hilgers dan Twente mulai retak dan hampir tidak bisa diperbaiki.

Lebih mengejutkan lagi, sumber internal mengonfirmasi bahwa keinginan Hilgers untuk pindah bukanlah sesuatu yang baru.

Dikarenakan ia disebut-sebut sudah menyatakan niatnya itu sejak tiga tahun lalu, dan kini pihak klub pun tampaknya mulai kehilangan kesabaran atas tarik-ulur masa depannya.

Dengan sudah direkrutnya pemain pengganti, Maxime Lemkin, sejak awal, FC Twente tampaknya telah bersiap menghadapi kemungkinan perpisahan.

BACA JUGA:Wow! Tijjani Reijnders Mau Latih Timnas Indonesia di Masa Depan?

Jika hasil buruk kembali terjadi di laga berikutnya melawan Heerenveen, tekanan publik agar Hilgers dimainkan kembali bisa saja berubah menjadi tekanan agar segera melepasnya sebelum bursa transfer ditutup.

Kisah Mees Hilgers di FC Twente sepertinya akan segera mencapai titik akhir.

Bek muda tersebut terlihat duduk di tribun penonton saat FC Twente takluk 0-2 dari PSV, sebuah pemandangan yang langsung memantik spekulasi bahwa sang pemain benar-benar ingin meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya.

Hilgers tak masuk skuad utama dalam beberapa laga terakhir, dan kini mulai jelas bahwa alasan di balik absennya bukan karena cedera atau keputusan taktis, melainkan keinginan kuat untuk hengkang.

Sumber: