PSSI Tolak Keras Aturan Royalti Lagu Kebangsaan di Stadion, Yunus Nusi: 'Berisik dan Tidak Produktif!'

PSSI Tolak Keras Aturan Royalti Lagu Kebangsaan di Stadion, Yunus Nusi: 'Berisik dan Tidak Produktif!'

PSSI Tolak Keras Aturan Royalti Lagu Kebangsaan di Stadion, Yunus Nusi: 'Berisik dan Tidak Produktif!'-bola.com-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, dengan tegas menolak wacana pemberlakuan royalti untuk lagu kebangsaan yang kerap berkumandang di stadion saat Timnas Indonesia bertanding.

Menurutnya, lagu-lagu ini bukan sekadar karya musik, melainkan simbol pemersatu bangsa yang membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme.

Polemik ini mencuat setelah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dan Yayasan Karya Cipta Nasional (YKCI) mengusulkan adanya royalti untuk pemutaran lagu di acara publik berskala besar, termasuk lagu Tanah Airku yang kerap dinyanyikan setelah laga Timnas.

Bagi Yunus, aturan ini tidak hanya berpotensi mencederai semangat kebangsaan, tetapi juga memicu kegaduhan yang tidak perlu.

BACA JUGA:Kevin Diks Beri Dorongan untuk Rizky Ridho untuk Tampil di Bundesliga dan Tetap Berkarir di Eropa

BACA JUGA:Cuma 30 Persen, Shin Tae-yong Prediksi Timnas Indonesia Bakal Sulit Lolos Piala Dunia Lewat Jalur Round 4

“Sebaiknya aturan ini segera dihapus. Berisik, membuat gaduh, dan tidak produktif,” tegas Yunus.

Yunus menegaskan, lagu-lagu kebangsaan memiliki nilai lebih dari sekadar hiburan. Ketika menggema di stadion, terutama di Gelora Bung Karno (GBK) yang dipenuhi puluhan ribu suporter, suasananya sering kali membuat merinding bahkan mengharukan.

Momen tersebut, kata Yunus, menjadi bukti bahwa lagu kebangsaan adalah perekat yang memicu rasa cinta tanah air.

“Lagu-lagu kebangsaan ini menjadi perekat dan pembangkit nasionalisme, sekaligus memicu rasa patriotisme bagi anak bangsa ketika menyanyikannya. Menggema di Stadion GBK dengan puluhan ribu suporter menyanyikan lagu ini, ada yang merinding bahkan ada yang menangis. Itulah nilai-nilai yang terkandung dalam lagu kebangsaan ini,” ungkapnya.

BACA JUGA:Lolos ke ACL 2, Ini Calon-calon Lawan Persib, Ada Klub-klub Elite Asia Timur hingga Tim Mewah ASEAN Menanti!

BACA JUGA:Shin Tae-yong Sebut Peluang Timnas Indonesia Lolos Kualifikasi Tak Sampai 30 Persen Karena Faktor Ini

Lebih jauh, Yunus mengingatkan bahwa banyak lagu perjuangan dan kebangsaan diciptakan dengan niat tulus, sebagai persembahan bagi rakyat Indonesia.

Penciptanya, menurut Yunus, tidak pernah berharap mendapatkan bayaran dari rakyat yang menyanyikannya, apalagi dalam momen yang memupuk semangat persatuan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait