Bojan Hodak Ungkap Rahasia Gagalnya Transfer Pemain Keturunan ke Persib, Gaji Selangit Jadi Penghalang!
Bojan Hodak Ungkap Rahasia Gagalnya Transfer Pemain Keturunan ke Persib, Gaji Selangit Jadi Penghalang!-bola.kompas.com-Radar Indramayu
Namun, pelatih asal Kroasia ini juga menegaskan bahwa mendatangkan mereka bukanlah perkara mudah.
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi ialah tuntutan gaji yang dinilai terlalu tinggi untuk ukuran klub-klub Indonesia.
"Saya tidak pernah menyaksikan pertandingan mereka, termasuk banyak pertandingan sebelumnya. Tapi banyak dari mereka yang terlalu mahal", tambahnya.
Pernyataan ini seolah menjadi tamparan realitas bagi klub-klub Liga 1 yang ingin meningkatkan kualitas tim dengan mendatangkan pemain naturalisasi, namun harus berhadapan dengan keterbatasan anggaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren pemain keturunan yang kembali ke Indonesia memang meningkat, namun tidak semua klub mampu memenuhi ekspektasi finansial mereka.
Tuntutan gaji tinggi dari para pemain keturunan ini memang bisa dimaklumi, mengingat pengalaman mereka bermain di Eropa dan level internasional.
Namun, kondisi finansial klub-klub Liga 1 masih belum sebanding dengan klub-klub di luar negeri, sehingga negosiasi menjadi sangat menantang.
Persib Bandung sendiri harus berhitung cermat agar tidak mengorbankan stabilitas keuangan klub demi mengejar nama besar.
BACA JUGA:Butuh Dana Darurat Rp250.000? Ini Cara Aktifkan Pinjaman Saldo DANA Tanpa KTP dan Tanpa Undang Teman
Situasi ini memaksa manajemen Persib dan klub-klub Liga 1 lainnya untuk lebih kreatif dalam membangun tim.
Alternatif lain seperti mengembangkan pemain muda lokal atau mencari pemain asing dengan harga lebih terjangkau bisa menjadi solusi jangka panjang.
Namun, jika ingin bersaing di level tertinggi dan memenuhi harapan suporter, klub-klub harus tetap berupaya menghadirkan pemain berkualitas, termasuk pemain keturunan, meski dengan risiko negosiasi yang alot dan biaya yang tinggi.
Pada akhirnya, keputusan untuk merekrut pemain keturunan akan sangat bergantung pada strategi klub, kemampuan finansial, dan visi jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

