Pep Guardiola Terima Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Manchester, Sampaikan Dukungan untuk Palestina

Pep Guardiola Terima Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Manchester, Sampaikan Dukungan untuk Palestina

Pep Guardiola berpidato usai menerima anugerah honoris causa, di The Manchester of University, beberapa waktu lalu. --radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Pelatih kepala Manchester City, Pep Guardiola, menerima anugerah doktor kehormatan (Honoris Causa) dari University of Manchester pada Senin, 9 Juni 2025. 

Penghargaan prestisius ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi luar biasa Guardiola dalam dunia olahraga, serta keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilannya di lapangan hijau, tetapi juga dedikasinya terhadap upaya filantropi, salah satunya melalui organisasi nirlaba yang didirikannya, Guardiola Sala Foundation. 

Lewat yayasan tersebut, Guardiola kerap terlibat dalam aksi kemanusiaan dan bantuan sosial di berbagai wilayah krisis.

BACA JUGA:Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Tanam Ratusan Pohon Cemara Laut

Momen penerimaan gelar ini menjadi sorotan ketika Guardiola menyampaikan pidato yang menyentuh dan penuh keberanian. 

Ia menggunakan panggung akademik itu untuk menyuarakan kepeduliannya terhadap situasi di Palestina

Dalam pernyataan tegas, Guardiola menyampaikan dukungan kepada rakyat Palestina, serta mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan militer zionis Israel.

“Melihat penderitaan yang terjadi di Gaza sungguh menyayat hati saya. Ribuan anak, ibu, ayah, dan keluarga tidak berdosa mengalami kelaparan dan dibunuh secara brutal,” ucapnya dengan penuh emosi dalam pidatonya yang dikutip dari situs resmi University of Manchester pada Rabu, 11 Juni 2025.

BACA JUGA:Skema Angsuran Terbaru Pinjaman KUR BSI Plafon 200 Juta, Dapatkan Cicilan Mulai dari 1 Juta Sesuai Tenor

Tak hanya menyinggung Gaza, Guardiola juga menyoroti konflik di Sudan dan Ukraina, yang menurutnya turut mencerminkan ketidakadilan global yang mengusik nurani.

“Kita sering kali memilih diam karena merasa itu lebih aman ketimbang menyuarakan kebenaran,” tambah mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu, mengkritisi sikap pasif masyarakat dunia terhadap ketidakadilan.

Menurut laporan terakhir, hingga Mei 2025, jumlah warga Palestina yang menjadi korban genosida Israel telah mencapai lebih dari 120.000 jiwa, angka yang mencerminkan eskalasi kekerasan yang begitu parah.

Di akhir pidatonya, Guardiola menyampaikan rasa cintanya terhadap kota Manchester, yang selama hampir satu dekade telah menjadi rumah keduanya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait