Sanksi Naturaliasi Ilegal Malaysia, Apakah FAM Berani Lawan FIFA Sampai CAS?

Sanksi Naturaliasi Ilegal Malaysia, Apakah FAM Berani Lawan FIFA Sampai CAS?

Sanksi Drama Naturaliasi Malaysia, Apakah FAM Berani Lawan FIFA Sampai CAS?-cnnindonesia.com-Radar Indramayu

RADARINDRAMAYU.ID - FIFA benar-benar mengguncang sepak bola Asia Tenggara setelah secara resmi menolak banding Persatuan sepak bola Malaysia (FAM) atas kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi Malaysia

Keputusan ini memastikan seluruh sanksi sebelumnya tetap berlaku, termasuk denda ratusan ribu franc Swiss untuk FAM, denda individual untuk para pemain, serta larangan satu tahun penuh bagi para pemain tersebut dari semua aktivitas sepak bola. 

Dengan kasus ini, harapan Malaysia untuk segera mengandalkan para bintang naturalisasi di pentas internasional sirna sudah, membuat jalan semakin terjal bagi Tim Harimau Malaya di level regional maupun dunia. 

Kini, satu-satunya opsi terakhir yang tersisa bagi FAM adalah menggugat ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) adalah jalan terberat, mahal, dan penuh ketidakpastian.

BACA JUGA:Siap Duel Adu Nyali di Qatar! Mike Rajasa Siap Hadang Brazil, Honduras, dan Zambia!

Kasus ini bermula dari upaya FAM memperkuat tim nasional lewat pemain-pemain naturalisasi berdarah campuran, khususnya yang berasal dari Amerika Selatan dan Eropa. 

Namun, setelah investigasi panjang dari FIFA, ditemukan ketidaksesuaian dan pemalsuan dokumen kelayakan yang diajukan untuk tujuh pemain, yaitu: Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazábal, dan Hector Hevel

Dari keputusan FIFA, FAM harus membayar denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp6 miliar), masing-masing pemain juga didenda 2.000 franc Swiss, dan ketujuh pemain ini diskors 12 bulan penuh dari seluruh aktivitas sepak bola di dunia. 

Ini menjadi salah satu skandal naturalisasi terbesar dalam sejarah sepak bola Asia Tenggara, sekaligus memberikan efek kejut bagi federasi sepak bola lain di kawasan ini.

BACA JUGA:Atep Rizal Ingin Timnas Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara Dulu, Baru Layak Bicara Piala Global!

FAM secara terbuka menerima kenyataan pahit ini, namun memilih tetap memperjuangkan hak dan martabat sepak bola Malaysia. 

Dalam pernyataan resminya, FAM menyebutkan akan meminta keputusan tertulis penuh ("motivated decision") dari FIFA, sebelum memutuskan langkah apakah benar-benar akan membawa kasus ini ke CAS di Swiss. 

Proses ini tentu saja akan menyita waktu, energi, dan dana, namun publik Malaysia menuntut transparansi serta integritas penuh atas skandal yang telah mengguncang negara tersebut. 

Presiden acting FAM, Yusoff Mahadi, menjelaskan ketidakpercayaan mereka atas hasil investigasi FIFA, tetapi juga menegaskan FAM akan menjalani seluruh proses hukum dan sportivitas demi memperjuangkan kepentingan Malaysia di pentas internasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait