Cerita Awal Berdirinya Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy: Terinsipirasi dari Orang Tua

Cerita Awal Berdirinya Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy: Terinsipirasi dari Orang Tua

KH Amani Luthfi, pimpinan Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy. --radarindramayu.id

Fokus pendidikan ditujukan pada jenjang SMP dan SMK dengan pendekatan sistem murabi-murabiah, yakni satu ustaz/ah membimbing 10 santri, agar dapat terkontrol IQ, EQ dan SQ santri di sana.

Hingga tahun 2022, jumlah santri mukim mencapai 124 orang dengan 28 ustaz aktif.

Namun, perubahan sistem kedisiplinan ketat yang diterapkan pada 2022—mulai dari pola makan hingga kegiatan harian—menyebabkan penurunan jumlah santri pada 2023 menjadi 80 orang. 

“Sistem ini cukup berat dan belum bisa diikuti semua santri,” kata KH Amani.

Belajar dari situasi tersebut, tahun 2024 Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy melakukan penyesuaian kurikulum dengan membuka dua jurusan utama: Modern dan Khusus Al-Qur’an. 

BACA JUGA:Apa Itu BI Checking Kol 1? Simak Cara Cek Skor Kredit yang Menentukan Lolosnya Pinjaman di Bank

Dengan adanya dua jurusan tersebut, kata KH Amani, para santri dapat memilih jalur pendidikan sesuai minat dan potensinya.

“Kami hanya ingin melanjutkan perjuangan orang tua dan menjawab tantangan zaman,” tutup KH Amani Luthfi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait